Liputan6.com, Jakarta - Saat ini tengah terjadi peralihan dari musim hujan ke kemarau. Meskipun cuaca dapat secara cepat berubah, dari kondisi terik hingga turun hujan dalam waktu yang sangat singkat. Bagi para pemilik mobil baik itu produk terbaru atau lama disarankan untuk memperhatikan bagian kolong mobil.
Mengingat di bagian tersebut rata-rata menggunakan material berbahan dasar besi, terutama untuk area sepatbor dan sasis terlebih lokasi tersebut kerap kurang mendapat perhatian.
Advertisement
"Bagian kolong mobil tidak terlihat. Padahal kotoran seperti pasir atau sampah dari genangan air dapat menempel. Efeknya dapat menimbulkan karat, walaupun pabrikan sudah melapisi dengan anti karat," ujar Samsudin, National Technical Advisor PT Astra International-Peugeot, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Rabu (10/3/2021).
Selain itu, menurut penelitian air hujan memiliki kadar PH di bawah 5 atau 6, karena karbondioksida di udara larut dengan air hujan yang memiliki bentuk sebagai asam lemah. Sedangkan kadar PH yang netral adalah berada pada angka 7.
"Untuk menghidari karat dan memperpanjang usia pakai kendaraan, cara paling mudah setelah mobil kehujanan yaitu sering-sering dibilas air bersih. Terutama di area sekitar sepatbor dan kolong mobil jika memang masih dapat dijangkau,” imbuh Samsudin.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Saat membersihkan
Sebaiknya saat membersihkan sepakbor dan kolong mobil menggunakan air bertekanan tinggi. Selain itu bersihkan juga bagian pelek, kaliper dan cakram rem karena pasir yang menempel pada rem akan mengganggu kinerjanya.
Bila menumpuk atau sulit dibersihkan, sebaiknya mobil dibawa ke tempat cuci mobil yang menyediakan fasilitas cuci bagian kolong. Biasanya tempat cuci mobil ini dengan menggunakan alat hidrolik sebagai pendukungnya.
Advertisement