Liputan6.com, Jakarta Jumat (5/3/2021), Presiden Jokowi kebanjiran surat terbuka yang diunggah seniman film Indonesia lintas divisi dari pemain, sutradara, produser, penulis naskah, hingga penata rias via akun Instagram terverifikasi maupun Twitter mereka.
Salah satu poin dalam surat terbuka itu, mengimbau Jokowi lewat kementerian terkait dan Satgas Covid-19 untuk memberi bantuan kepada perfilman Indonesia melalui berbagai paket stimulus, subsidi, serta perlindungan hukum dan kesehatan.
Baca Juga
Advertisement
“Dukungan dari Pemerintah akan membuat kami bisa terus bekerja membuat film, menayangkannya, dan memberikan rasa aman ke penonton untuk kembali ke bioskop,” tulis Joko Anwar dan kawan-kawan di pengujung surat terbuka kepada Jokowi.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Ajukan 5 Permintaan
Pekan ini, RI-1 mengundang sejumlah seniman film ke Istana. Lewat siaran pers dan foto yang diterima Showbiz Liputan6.com, Rabu (10/3/2021), tampak sejumlah seniman hadir di Istana Negara antara lain Reza Rahadian, Joko Anwar, Manoj Punjabi, dan Chand Parwez.
Mereka mengajukan lima permintaan ke pemerintah. Pertama, stimulus distribusi film lewat dana Pemulihan Ekonomi Nasional bermekanisme transparan. Kedua, kampanye “Kembali Menonton di Bioskop” bareng Kementerian Kesehatan dan Satgas Covid-19.
Advertisement
Respons Sang Presiden
Kampanye ini untuk menghilangkan stigma negatif menonton bioskop kala pandemi. Ketiga, keringanan pajak hiburan atas bisnis film Indonesia. Keempat, langkah cepat, nyata, dan tegas memberantas pembajakan. Terakhir, percepatan vaksinasi bagi pekerja film.
Jokowi merespons dengan meminta langkah konkret pemetaan stimulus dan rancangan penyebaran yang dapat dipertanggungjawabkan. Ia segera berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk menyusun paket stimulus seraya terus berkomunikasi dengan pelaku industri.
Langkah Konkret dan Koordinasi
Chand Parwez menyambut hangat respons Jokowi. “Segenap pekerja film berterima kasih atas respons cepat Bapak Presiden, Menparekraf, dan jajaran Kabinet Indonesia Maju,” urai produser Cek Toko Sebelah dan Dua Garis Biru.
“Semoga setiap langkah konkret koordinasi pemerintah pusat, daerah, dan pelaku industri membuat film Indonesia kembali berjaya di bioskop dan menempati hati penonton tercinta,” imbuhnya.
Advertisement
Membawa Wajah Indonesia
Parwez mengingatkan, film Indonesia wujud bakti untuk negeri. Karenanya pekerja film siap bekerja sama dan menyusun langkah strategis untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap film maupun bioskop Tanah Air. Film juga cermin wajah Indonesia.
“Film membawa wajah Indonesia ke dunia internasional. Dengan ragam budaya dan jumlah penduduk Indonesia sebagai pasar utama yang besar, ia layak diselamatkan,” imbuh produser Perempuan Tanah Jahanam, Shanty Harmayn.