Wadirut: Cicilan KPR Turun Jangan Terima Kasih ke BTN, tapi Pemerintah

Direksi BTN menjelaskan penurunan angsuran atau cicilan KPR memang dibantu oleh program PEN pada 2020

oleh Tira Santia diperbarui 10 Mar 2021, 16:38 WIB
Suasana di perumahan subsidi Green Citayam City, Ragajaya, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/2/2021). ). PT BTN Tbk optimis realisasi Kredit Pemilikan Rumah atau KPR mencapai 200-250 ribu unit pada 2021. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) Nixon LP Napitupulu mengatakan, adanya penurunan angsuran atau cicilan kredit perumahan (KPR) BTN memang dibantu oleh program PEN pada 2020 yang kemudian dilanjutkan di tahun 2021. 

“Memang kita di bulan-bulan sebelumnya melakukan penurunan suku bunga tertentu, dan memang suku bunga juga sekarang kita turunkan juga suku bunga SBDK (Suku Bunga Dasar Kredit) kompakan sama bank himbara untuk mendorong pertumbuhan kredit sebenarnya,” kata Nixon dalam Press Conference RUPST Bank BTN secara virtual, Rabu (10/3/2021).

Menurut Nixon, mungkin nasabah tidak bisa membedakan antara penurunan karena SBDK dan adanya bantuan dari program PEN. Dimana dalam PMK nomor 138/PMK.05/2020 tentang Tata Cara Pemberian Subsidi Bunga/Subsidi Margin dalam rangka Mendukung Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional. Disebutkan, Pemerintah memberikan subsidi pembayaran bunga KPR sampai dengan tipe 70.

“Mungkin juga orang-orang tidak bisa bedakan, ceknya harus teliti. Dulu ada program PEN kalau ingat ada PMK pembayaran bunga KPR sampai dengan tipe 70  kan ada yang 3-6 bulan itu juga  sudah mulai masuk ke rekening,” ujarnya.

Sehingga tagihan bunga yang sebelumnya memang dibayarkan oleh pemerintah. Nixon menegaskan bahwa pembayaran bunga KPR tersebut dibayarkan bukan untuk kepentingan BTN tapi untuk kepentingan nasabah.

“Waktu itu jumlahnya (subsidi untuk KPR BTN) Rp 2,1 triliun oleh Pemerintah melalui PMK 138 kalau tidak salah. Itu kan ada yang 3 bulan berapa persen dan 6 bulan berapa persen, itukan masuk ke rekening mungkin inquiry-nya kok ada tagihan yang seakan-akan menurun,” jelasnya.

Nixon menyarankan bagi nasabah yang merasa heran dengan penurunan suku bunga cicilan KPR tersebut bisa mendatangi kantor cabang BTN terdekat untuk mendapatkan informasi secara langsung.

“Tapi suku bunga sendiri kita lakukan adjustment penyesuaian turun sejak bulan lalu (Februari) sebenarnya. Jadi ucapin terimakasih ya jangan ke BTN tapi ke Pemerintah,” katanya.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


2 Hal Penyebab Turunnya Cicilan KPR

Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah bersubsidi di Ciseeng, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/2/2021). Bank BTN menargetkan realisasi KPR mencapai lebih 200 ribu rumah pada 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Senada dengan Nixon, Direktur Consumer and Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar, menjelaskan, ada 2 hal penyebab penurunan cicilan KPR BTN, pertama adanya subsidi program PEN dari Pemerinta untuk tipe rumah 70, dan kedua, BTN memang menyesuaikan suku bunga sendiri.

“Jadi ada 2 hal penyebabnya di tahun 2020 ada program PEN subsidi dari Pemerintah untuk tipe rumah 70, kedua di tahun 2020 dan 2021 ini berlanjut kita bagaimana menyesuaikan suku bunga KPR sendiri termasuk terakhir kita di awal Maret sudah mengumumkan mengenai  SBDK terbaru dan itu penurunannya cukup signifikan,” jelas Hiswandi.

Sebagai informasi, BTN memang memangkas suku bunga hingga 270 basis poin (bps). Hal ini untuk memacu pergerakan ekonomi sejalan dengan arahan pemerintah dan regulator keuangan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya