Liputan6.com, London - Tak hanya Ratu Elizabeth II yang bereaksi atas wawancara Meghan Markle dan Pangeran Harry dengan Oprah Winfrey.
Ayahanda sang aktris, Thomas Markle, juga ikut bersuara dalam sebuah wawancara dengan Good Morning Britain. Ada banyak hal yang disampaikan pria 76 tahun tersebut.
Pertama, permintaan maaf terkait insiden foto paparazi yang terjadi sekitar seminggu sebelum pernikahan Meghan Markle dengan Pangeran Harry.
Baca Juga
Advertisement
Diwartakan Harper's Bazaar pada 2018, Thomas Markle bekerja sama dengan paparazi yang mengambil fotonya saat berpose tengah membaca pemberitaan soal Royal Wedding.
Dalam wawancara dengan Oprah, Meghan Markle merasa ini adalah bentuk "pengkhianatan" sang ayah kepada dirinya.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Penyesalan Thomas Markle
"Aku berharap tak melakukan itu," tutur Thomas Markle dalam wawancaranya.
Ia menjelaskan kala itu terpaksa melakukannya karena merasa tak dilindungi oleh Meghan, Pangeran Harry, atau keluarga kerajaan lainnya. Sementara ia terus menerus dikuntit paparazi dan menjadi pusat pemberitaan.
Bahkan saat membelikan minuman untuk para penjaga gerbang rumahnya, media memberi label pemabuk kepada Thomas Markle.
Advertisement
Terjerat Rayuan Paparazi
Dalam keadaan terjepit tersebut, anak perempuan sulungnya dihubungi seorang fotografer bernama Jeff Rayner. "Dia berkata, 'Kalau kamu bisa meyakinkan ayahmu, kami bisa membuatnya terlihat bagus'," tuturnya.
"Jadi ya, aku setuju dengan kesepakatan ini. Orang ini membuatku terlihat lebih bagus. Mungkin aku terjerat, tapi aku percaya kepadanya. Kupikir akan berhasil. Ini tidak berhasil, tentu saja," kata Thomas Markle.
Sulit Berdamai
Setelah foto-foto ini dipublikasikan dan tuduhan rekayasa beredar, Meghan Markle langsung menghubungi sang ayah.
"Kami menelepon ayahku dan menanyakan [tentang rekayasa foto] dan dia bilang, 'Tidak, sama sekali tidak'," tuturnya dalam wawancara dengan Oprah.
Setelah kebenaran terungkap, Meghan Markle sakit hati. Ia tak habis pikir mengapa ayahnya berbuat sesuatu yang bisa membahayakan anaknya sendiri.
"Aku menatap Archie, berpikir tentang anak ini, dan aku benar-benar tak bisa membayangkan diriku dengan sengaja menyakiti anakku. Aku tak bisa membayangkannya. Jadi sulit bagiku berdamai soal ini," kata dia.
Advertisement
Dia Tidak Kehilanganku
Hal ini berujung putusnya komunikasi Meghan Markle dengan sang ayah. Mereka diketahui terakhir kali berkomunikasi pada Mei 2018, setelah Thomas Markle menjalani operasi jantung.
Setelah mendengar pengakuan Meghan Markle mengenai gangguan mental yang ia derita, Thomas Markle menyesali situasi yang ada sekarang.
"Aku sangat mencintai putriku... Bila aku tahu dia mengalami problem mental, aku akan ada untuknya. Masalah terbesarnya, dia bisa dibilang melakukan ghosting kepada semua keluarganya. Dari sisi ibunya maupun aku," kata dia.
Ia menambahkan, "Intinya, dia tak kehilangan aku. Dia menyatakan bahwa dia kehilanganku. Dia tidak kehilanganku. Aku akan selalu ada untuknya, aku akan ada untuknya sekarang, bila dia menginginkanku."