Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung Kasil Rokhmat membenarkan ada tiga tenaga kesehatan terkonfirmasi positif usai mengikuti vaksinasi Covid-19.
"Kasus ini masih kami dalami lagi, apakah mereka terinfeksi sebelum vaksinasi atau sesudahnya," kata Kasil di pendopo Kabupaten Tulungagung, Rabu (10/3/2021), seperti dikutip dari Antara.
Advertisement
Ia tidak menyebut identitas ketiga tenaga kesehatan yang terkonfirmasi Covid-19 pascavaksinasi tersebut.
"Kasus ini tidak bisa disimpulkan bahwa vaksinasi gagal dalam mencegah (penularan) Covid-19," katanya.
Kasil menjelaskan, proses pembentukan antibodi dalam rangkaian program imunisasi Covid-19. Menurut ia, vaksinasi pertama belum sepenuhnya membentuk imun Covid-19. Fase ini seseorang yang telah mendapat injeksi dosis pertama masih rentan terpapar virus corona.
Namun, jika yang terjadi adalah infeksi setelah vaksinasi dosis kedua, hal itu pun dianggap masih dalam batasan wajar karena efektivitad vaksin sekitar 65 persen sehingga kejadian itu sudah diprediksi sebelumnya.
Kendati demikian, bukan berarti vaksinasi tak bermakna dalam meminimalisasi penyebaran Covid-19. Vaksin tetap mempunyai makna dalam melawan virus corona.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Vaksin Tetap Penting
“Vaksin tetap bermakna dari pada tidak divaksin sama sekali. Secara teori masih bisa terinfeksi setelah divaksin,” kata Kasil.
Berdasar data yang dimiliki Dinkes Tulungagung, per 9 Maret 2021 sudah ada sekitar 16 ribu warga Tulungagung yang menjalani vaksinasi Covid-19.
Dari jumlah itu, 11 ribuan orang di antaranya sudah menerima vaksin dosis pertama dan kedua, sisanya baru menerima dosis pertama.
Target warga yang akan divaksin sebanyak 800 ribuan orang, dari jumlah penduduk Tulungagung sebanyak 1,2 juta jiwa.
Advertisement