Menperin Agus Gumiwang Lobi Menteri Ekonomi Jepang Beri Relaksasi Tarif Baja

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dijadwalkan akan bertemu Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri, Hiroshi Kajiyama 11 Maret 2021 di Jepang.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mar 2021, 21:04 WIB
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dijadwalkan akan bertemu Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri, Hiroshi Kajiyama 11 Maret 2021 di Jepang. Dalam pertemuan itu Agus mengaku akan membahas berbagai isu strategis dengan pemerintah Jepang, salah satunya terkait perundingan mangkrak yakni evaluasi perjanjian CEPA.

"Tujuan kami supaya, ini kan ada perundingan dalam tanda petik mangkrak yaitu general review dari CEPA," kata Agus Gumiwang di Jepang, Rabu (10/3/2021).

Dalam pertemuan tersebut, Agus akan membahas tarif baja agar mendapatkan relaksasi. Sebab Jepang pun memiliki keinginan yang sama untuk mendapatkan relaksasi dalam bisnis di industri baja.

"Ini hal-hal yang akan kami sampaikan ke METI Jepang," kata dia.

Selain itu, Agus juga akan membahas program my deck yakni program yang mendorong 6 sektor industri di Indonesia untuk melibatkan pelaku IKM di Indonesia agar bisa tumbuh. Enam sektor yang dimaksud yakni industri elektronik, otomotif, tekstil. makanan dan minuman, migas dan logam.

"Intinya my deck ini adalah kerja sama untuk mendorong IKM-IKM di Indonesia bisa tumbuh," kata Agus Gumiwang.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kesepakatan Penting

Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi mengatakan program tersebut merupakan kesepakatan pokok dan penting yang harus direalisasikan Indonesia dan Jepang. Sebab dalam perjanjian tersebut melibatkan 5 sektor industri yang ada di Indonesia.

"Ini salah satu kesepakatan pokok yang sangat penting dan harus direalisasikan karena menyangkut 6 sektor tadi," kata dia.

Adanya program ini diharapkan bisa meningkatkan kapasitas IKM yang ada di Indonesia. Misalnya pada industri otomotif yang berkaitan penggunaan teknologi untuk pembuatan onderdil dan sebagainya. Sehingga program tersebut akan menjadi pokok bahasan dengan METI Jepang besok.

"Perjanjian ini kan terkait dengan new manufacturing industry development center. Ini yang jadi pokok diskusi dengan menteri METI besok," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya