Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memastikan implementasi Program Kartu Prakerja tepat sasaran. Hal ini terbukti dari hasil survei BPS yang mencatat tingginya peningkatan keterampilan kerja bagi penerima manfaat Kartu Prakerja.
"Menurut hasil survei BPS, pada 2020, sebanyak 88,9 persen penerima Kartu Prakerja mengatakan keterampilan kerja mereka meningkat dan 81 penerima penerima bantuan memanfaatkan intensif sebesar Rp 600 ribu tersebut untuk kebutuhan sehari-hari," kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, dalam Dialog Produktif Rabu Utama bertajuk Perkembangan Program Kartu Prakerja, Rabu (10/3/2021).
Advertisement
Dia bilang, torehan positif ini tak lepas dari jerih payah manajemen dan stakeholders terkait untuk terus berinovasi menambah berbagai macam program pelatihan yang terkini. Sehingga ketrampilan yang dimiliki peserta Kartu Prakerja sesuai dengan kebutuhan dunia usaha.
"Banyaknya pelatihan yang tersedia, program Kartu Prakerja berusaha mencocokkan pelatihan dengan lowongan yang ada di lapangan," terangnya.
Oleh karena itu, untuk 2021 ini, ekosistem Kartu Prakerja total akan memiliki 5 mitra pembayaran, 7 platform digital, 165 lembaga pelatihan, 4 institusi pendidikan, dan 3 portal lowongan kerja.
"Kita terus menambah Lembaga pelatihan dan tentunya penambahan ini setelah mengikuti aturan yang berlaku. Kemudian 165 lembaga pelatihan ini juga menyediakan 1700 pelatihan," paparnya.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
8 Kategori Pelatihan yang Diserbu Penerima Program Kartu Prakerja
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menjelaskan, terdapat delapan kategori pelatihan yang ramai diburu penerima program Kartu Prakerja. Pertama, strategi penjualan dan pemasaran digital.
"Penjualan dan pemasaran digital ini yang paling laris. Mungkin karena temen-temen semuanya di akhir pandemi seperti ini banyak sekali yang melakukan penjualan dan pemasaran secara online," ungkap dia dalam Dialog Produktif Rabu Utama bertajuk Perkembangan Program Kartu Prakerja, Rabu (10/3/2021).
Kedua, Gaya hidup. Dia bilang, tingginya antusias peserta program Kartu Prakerja akan kategori ini tak lepas dari peluang usaha baru yang ditawarkan akibat dampak pandemi Covid-19.
"Seperti bagaimana membuat masker, menjadi perias baik wedding atau perias harian, pelatihan pijat, salon rumahan, barber dan lainnya," contohnya.
Kemudian pelatihan bahasa asing. Di mana bahasa Inggris menjadi yang paling favorit diburu oleh peserta program Kartu Prakerja di setiap gelombangnya.
"Bahkan, bahasa Inggris kini dibedakan seperti bahasa Inggris untuk tour guide, untuk pekerja hotel dan lainnya. Selain itu, ada bahasa Korea, Mandiri, Jepang serta bahasa Jerman yang juga diminati," ucapnya.
Keempat, makanan dan minuman. Tingginya antusiasme akan kategori ini tercermin dari kepesertaan yang tidak hanya di isi oleh kelompok perempuan.
"Seperti pelatihan kue, pelatihan memasak dan aneka pelatihan makanan lainnya ternyata juga pria dari kalangan bapak-bapak ada banyak yang mengikuti pelatihannya," tuturnya.
Selanjutnya ada Manajemen yaitu bisnis rumahan dan UMKM. Lalu, Keuangan yakni perencanaan keuangan dan kursus akuntansi dasar
Ketujuh, sosial dan perilaku yaitu komunikasi dan sukses wawancara kerja. Terakhir, teknologi informasi yaitu komputer dasar dan AutoCAD menjadi pelatihan Kartu Prakerja yang juga diburu.
Advertisement