Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ibu Negara Amerika Serikat, Michelle Obama membuat pengakuan mengejutkan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Rabu, 10 Maret 2021. Ia mengungkapkan mengalami depresi ringan selama pandemi Covid-19, terutama saat 2020. Pengakuannya itu diharapkan mendorong orang Amerika untuk berbicara lebih terbuka tentang kesehatan mental.
Mengutip CNN, Kamis, 11 Maret 2021, "Depresi dapat dimengerti dalam keadaan dan masa-masa seperti ini," kata Michelle dalam wawancara dengan People.
Baca Juga
Advertisement
"Untuk berpikir bahwa entah bagaimana kita bisa terus mengatasi semua keterkejutan dan trauma, serta pergolakan yang kita alami tanpa merasakannya dengan cara itu adalah tidak realistis."
"Ini adalah salah satu alasan mengapa kita perlu berbicara lebih banyak tentang kesehatan mental karena semua orang menghadapi trauma, kecemasan, kesulitan dengan cara yang berbeda," sambung dia dalam sebuah video yang diunggah People.
Pandemi Covid-19 dan kejatuhan ekonomi telah membawa krisis kesehatan mental di Amerika Serikat. Hasil survei Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS pada Agustus 2020 menunjukkan bahwa hampir 41 persen responden melaporkan masalah kesehatan mental sebagai imbas dari pandemi.
Sekitar satu dari tiga orang di Amerika Serikat mengatakan mereka pernah mengalami gejala kecemasan atau depresi. Musim panas lalu, Obama mengatakan di podcast-nya bahwa dia juga menderita "depresi tingkat rendah" selama puncak pandemi, perhitungan rasial di AS, dan perselisihan politik.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tetap Bersyukur
Selain itu, Obama juga mengungkapkan kepada People bahwa dia perlu mengakui apa yang dialaminya karena kebanyakan orang seringkali merasa harus menutupi bagian itu. Orang selalu mennganggap bahwa seseorang harus bangkit dan tampil padahal harus "mendayung keras di bawah air. "
"Kami melihat pembunuhan berkelanjutan atas orang-orang kulit hitam dengan polisi. Hanya melihat video George Floyd, mengalami delapan menit itu. Itu banyak yang harus dilakukan, belum lagi berada di tengah-tengah karantina," katanya.
Obama juga mengatakan kepada majalah People bahwa dia telah divaksinasi untuk Covid-19. "Saya mendorong semua orang untuk mendapatkan vaksin segera setelah mereka memiliki kesempatan," katanya.
Mantan ibu negara itu juga berbagi bahwa pandemi telah memungkinkan dia dan suaminya, Barack Obama, untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan kedua putri mereka saat mereka dikarantina di rumah.
"Ini adalah masa-masa yang penuh tantangan. Banyak orang berjuang, kehilangan pekerjaan, orang kelaparan," katanya kepada People. "Kami telah belajar menghitung berkat kami, pentingnya kesehatan dan keluarga." (Melia Setiawati)
Advertisement