Liputan6.com, Jakarta- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken akan bertemu dengan pejabat tinggi China pada 18 Maret mendatang di Alaska.
Kabar mengenai akan digelarnya pertemuan itu disampaikan oleh Gedung Putih.
Advertisement
Pertemuan itu akan menjadi pertemuan langsung tingkat tinggi pertama antara AS dan China, yang masih berselisih di bawah pemerintahan Joe Biden.
Pertemuan tersebut, akan berlangsung setelah kembalinya Blinken dari perjalanan luar negeri pertamanya ke Jepang dan Korea Selatan (sekutu utama AS), dan terjadi di tengah apa yang akan menjadi dorongan diplomatik utama AS dalam memperkuat aliansi di Asia dan Eropa untuk melawan China.
Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan akan bergabung dalam pertemuan yang akan dilakukan dengan diplomat tertinggi China, Yang Jiechi, dan Penasihat Negara China Wang Yi, kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki.
Psaki menambahkan, bahwa pemerintah AS akan mendekati hubungannya dengan China "sejalan" dengan mitranya. .
"Penting bagi kami bahwa pertemuan pertama pemerintahan ini dengan pejabat China diadakan di wilayah Amerika, dan terjadi setelah kami bertemu dan berkonsultasi erat dengan mitra dan sekutu di Asia dan Eropa," terangnya dalam jumpa pers, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (11/3/2021).
Disebutkan juga bahwa pertemuan itu akan menjadi "kesempatan untuk membahas berbagai masalah, termasuk masalah di mana kita (AS-China) memiliki ketidaksepakatan yang mendalam".
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Berikut Ini:
Komitmen Biden Tinjau Kebijakan AS Terhadap China
Namun, Kedutaan Besar China di Washington D.C belum memberikan komentar mereka terkait pertemuan tersebut.
Pemerintahan Presiden Joe Biden telah berkomitmen untuk meninjau elemen kebijakan AS terhadap China, karena dua ekonomi terbesar di dunia itu menavigasi hubungan dingin yang tenggelam ke titik terendah dalam beberapa dekade selama masa kepresidenan Donald Trump.
Biden dan mitranya dari China, Presiden Xi Jinping, telah melakukan panggilan telepon pertama mereka sebagai pemimpin dunia pada Februari lalu.
Namun masih ada beberapa isu yang masih harus diperhatikan, bahkan ketika Xi Jinping memperingatkan bahwa konfrontasi akan menjadi "bencana" bagi kedua negara.
Menlu AS Blinken, yang bersaksi di depan Komite Urusan Luar Negeri DPR AS pada 10 Maret, mengisyaratkan pertemuan pekan depan tidak akan kembali ke dialog tingkat senior biasa yang digunakan di bawah pemerintahan AS sebelumnya, yang semakin dikritik menghasilkan sedikit kemajuan terhadap keluhan AS dengan China.
"Saat ini tidak ada maksud untuk serangkaian keterlibatan lanjutan. Keterlibatan tersebut, jika ingin diikuti, benar-benar harus didasarkan pada proposisi bahwa kami melihat kemajuan yang nyata dan hasil yang nyata pada masalah yang menjadi perhatian kami. dengan China," kata Blinken.
Advertisement