Pertegas Komitmen, Toyota Siap Tambah Investasi Rp 22 Triliun di Indonesia

Raksasa otomotif asal Jepang, Toyota mempertegas komitmennya berbisnis di Indonesia, dengan rencana menambah investasi sebesar Rp 22 triliun

oleh Arief Aszhari diperbarui 11 Mar 2021, 19:03 WIB
Pekerja menyelesaikan pembuatan mobil di pabrik Karawang 1 PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Jawa Barat, Selasa (26/1). Pabrik ini memproduksi Kijang Innova serta Fortuner mencapai 130.000 unit pertahun. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Toyota mempertegas komitmennya berbisnis di Indonesia dengan rencana menambah investasi sebesar Rp 22 triliun. Tambahan tersebut, akan mengalir hingga 2025.

"Kita akan ketemu kembali dan memberikan komitmen dengan kami sebesar Rp 22 triliun sampai dengan tahun 2025," ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, seperti disitat dari Merdeka.com, Kamis (11/3/2021).

Meski begitu Agus mengaku dalam kunjungan kerjanya ke Jepang pada hari pertama, Rabu (10/3/2021), belum bertemu dengan pihak dari Toyota.

Namun sebelum hari ini Pemerintah dan Toyota sudah berkali-kali bertemu membahas investasi tersebut. Agus baru akan bertemu dengan para pemangku kepentingan dari Toyota, Kamis (11/3/2021).

Selain dengan Toyota, hari ini Agus juga bertemu dengan investor lainnya yakni dari Mitsubishi. Dalam pertemuan tersebut, Mitsubishi akan menambah investasi di Indonesia sebesar Rp 11,2 triliun sampai dengan 2024.

Agus berharap dalam perjalanan dinasnya kali ini bisa menghasilkan banyak investasi dari para produsen otomotif kenamaan di Jepang. Adapun beberapa produsen yang akan ditemui Agus selama di Jepang yakni, Honda, Nissan, Suzuki dan Mazda.

"Kita akan mencoba mendapatkan investasi sebanyak-banyaknya untuk memperkuat ekonomi kita," kata dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tingkatkan produksi

Sisi lain penambahan investasi tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi produk yang dibuat di Tanah Air. Termasuk juga untuk menjalankan program subtitusi impor bahan baku dengan hasil yang ada di Indonesia.

Kabar baiknya, kata Agus, para investor mendukung program tersebut karena Indonesia memastikan dengan adanya program subtitusi impor, maka investasi mereka jadi lebih terproteksi.

"Alhamdulillah mereka paham , subtitusi ini untuk memproteksi Investasi mereka. Nanti kita pakai instrumen lain seperti TKDN dan sebagainya," kata dia mengakhiri.


Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya