Gunung Sinabung 2 Kali Erupsi, Semburkan Awan Panas Guguran hingga Jarak 3.000 Meter

Saat Gunung Sinabung mengalami erupsi disertai pula dengan awan panas guguran sebanyak dua kali dengan jarak luncur maksimum 3.000 meter.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mar 2021, 17:13 WIB
Orang-orang menyaksikan Gunung Sinabung memuntahkan material vulkanik saat meletus di Karo, Sumatera Utara, Kamis (11/3/2021). Gunung Sinabung erupsi dengan tinggi kolom 3.000 meter di atas puncak. (AP Photo/Binsar Bakkara)

Liputan6.com, Jakarta Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara kembali erupsi. Kepala Pos Pantau Gunung Sinabung Armen Putra mencatat, telah terjadi dua kali erupsi pada hari ini, Kamis (11/3/2021). 

Erupsi pertama Gunung Sinabung terjadi pada pukul 07.37 WIB, dengan tinggi kolom abu 1.000 meter ke arah barat dan barat daya. 

"Amplitudo 40 mm dengan durasi 5 menit 38 detik," katanya dilansir Antara, Kamis (11/3/2021).

Selanjutnya, erupsi kedua berlangsung sekitar pukul 07.45 WIB dengan kolom abu setinggi 700 meter. Abu erupsi Gunung Sinabung terpantau dibawa angin menuju barat dan barat laut. 

"Amplitudo 26 mm dengan durasi 2 menit 47 detik," jelasnya.

Saat Gunung Sinabung mengalami erupsi disertai pula dengan awan panas guguran sebanyak dua kali dengan jarak luncur maksimum 3.000 meter. Guguran awan panas pertama terjadi sekitar pukul 09.22 WIB 

Sedangkan awan panas guguran kedua terpantau pukul 09.29 WIB dengan jarak luncur 2.000 meter dari puncak Gunung Sinabung.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Status Siaga

Meski aktivitasnya meningkat, status Gunung Sinabung masih berada di Level III (Siaga). 

Melihat kondisi tersebut, Armen mengimbau warga maupun petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi di dalam radius 3 km dari puncak Sinabung.

Selanjutnya radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila ke luar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanis. 

"Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," demikian jelas Armen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya