Pria Pengangguran Lulusan Oxford Gugat Orangtuanya agar Dibiayai Seumur Hidup

Pria lulusan Oxford University ini sempat bekerja di beberapa firma hukum sebelum jadi pengangguran sejak 2011.

oleh Komarudin diperbarui 11 Mar 2021, 22:03 WIB
Ilustrasi pria lulusan Oxford University. (dok.unsplash/@ Ruthson Zimmerman)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria pengangguran lulusan Oxford University, Inggris tiba-tiba menarik perhatian publik. Bukan karena prestasi, tapi akibat menggugat orangtuanya ke pengadilan.

Lelaki bernama Faiz Siddiqui itu mengklaim bahwa ia sepenuhnya bergantung pada orangtuanya yang tinggal di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) Ia mengaku berhak mendapat pemeliharaan dari orangtuanya sebagai anak dewasa yang rentan masalah kesehatan, seperti dilansir dari laman The Daily Mail, Kamis, 11 Maret 2021.

Pria 41 tahun itu telah menganggur sejak 2011. Sebelumnya, ia tercatat sempat bekerja di beberapa firma hukum. Saat ini, Siddiqui tinggal bebas sewa di apartemen senilai satu juta pound sterling atau setara Rp19 miliar yang dimiliki oleh ibunya Rakshanda dan ayah Javed dekat Hyde Park di pusat kota London.

"Orangtua yang telah lama menderita ini memiliki pandangan sendiri tentang apa yang cocok untuk anak mereka," kata pengacara orangtua tersebut.

Ayah dan ibu Siddiqui yang notabene memang "berada" telah memberi putra mereka lebih dari 400 pound sterling seminggu setara Rp8 juta dan membantu membayarkan tagihannya. Namun, mereka sekarang ingin mengurangi dana tersebut setelah berselisih dengan putranya.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Bukan yang Pertama

Lelaki pengangguran lulusan Oxford menggugat orangtuanya ke pengadilan (dok.Facebook/@newsie/https://web.facebook.com/Newsiee/photos/a.106096247730315/252368159769789/

Kasus Siddiqui sekarang telah dikirim ke Pengadilan Banding setelah ditolak oleh hakim pengadilan keluarga tahun lalu. Ini bukan pertama kalinya Faiz Siddiqui jadi berita utama internasional.

Pada 2018, ia menuntut Oxford University dengan mengklaim bahwa institusi tersebut tidak memberi pengajaran yang memadai. Hal itu yang dinilai telah mencegahnya mendapatkan gelar kelas satu dan memengaruhi kariernya sebagai pengacara.

Siddiqui menilai menderita kerugian 1,4 juta dolar Amerika Serikat, tetapi klaimnya ditolak oleh hakim. Pihak universitas juga membantah tuduhan tersebut.


9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19

Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya