Liputan6.com, Jakarta Perkembangan penyakit ginjal kronik di seluruh dunia mencapai kurang lebih 10 persen. Umumnya pasien penyakit ginjal kronik tidak merasakan sakit, tapi tetap harus rutin memeriksakan diri.
Seperti disampaikan dr. Tunggul Situmorang, Sp.PD-KGH dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta. Menurutnya, untuk masyarakat yang memiliki faktor risiko seperti diabetes dan tekanan darah tinggi harus rutin melakukan pemeriksaan penyakit ginjal kronik secara sistematis untuk mencegah terkena penyakit tersebut.
Advertisement
Penyakit ginjal dapat ditimbulkan oleh diabetes atau hipertensi, kata Tunggul. Karena itu, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit ginjal adalah dengan mengendalikan kedua penyakit tersebut.
“Sebab, jika kadar gula darah dan tekanan darah tidak terkontrol, maka lama-kelamaan ginjal akan rusak,” kata Tunggul mengutip rilis, Jumat (12/3/2021).
Guna membantu pasien penyakit ginjal kronik dalam mempelajari atau berbagi tentang kondisinya, dr. Natalia Erlan, Ketua Indonesia Kidney Care Club (IKCC) menyarankan untuk bergabung dalam IKCC.
IKCC merupakan suatu komunitas yang terdiri dari pasien-pasien yang menderita gangguan ginjal dan masyarakat yang sadar dan peduli terhadap kesehatan ginjal.
“IKCC memiliki visi dan misi memberikan informasi dan edukasi mengenai kesehatan ginjal, menciptakan kondisi psikologis yang nyaman bagi sesama penderita dan memfasilitasi layanan medik kepada para penderita ginjal untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik,” ujar Natalia dalam rilis yang sama.
Simak Video Berikut Ini
Hari Ginjal Sedunia
Setiap tahunnya, Hari Ginjal Sedunia diperingati pada Kamis kedua di bulan Maret. Tahun ini, Kamis kedua bulan Maret jatuh pada tanggal 11.
Menurut Tunggul, momen ini lebih dari sekadar peringatan karena merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya pengenalan penyakit ginjal dan nutrisi tepat untuk pasien ginjal.
“Gagal ginjal bukan akhir dari segalanya. Penyakit ginjal bisa dideteksi dini, bisa dicegah pengendaliannya jika sudah terkena dan bila sudah gagal ginjal juga masih tetap ada terapinya,” tambah Tunggul.
Jika mengalami gejala-gejala penyakit ginjal atau memiliki riwayat penyakit ginjal dalam keluarga, pasien disarankan untuk menjalani pemeriksaan secara rutin. Lebih dini penyakit ginjal ditemukan, dan mendapat penanganan sejak awal, maka peluang untuk sembuh pun jauh lebih besar, tutup Tunggul.
Advertisement