Top 3: Kemungkinan Munculnya Pandemi Lain Usai COVID-19 Bikin Penasaran

Berita tentang ilmuwan yang memperingatkan kemungkinan munculnya pandemi lain usai COVID-19 menjadi sorotan di top 3 kanal Global Liputan6.com.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 12 Mar 2021, 09:34 WIB
Warga memakai masker untuk melindungi dari penyebaran virus corona berjalan di jalan yang dipenuhi bar dan restoran di Tokyo (8/3/2021). Pemerintah Jepang memperpanjang keadaan darurat di wilayah Tokyo hingga 21 Maret karena sistem medis masih disaring oleh pasien COVID-19. (AP Photo/Koji Sasahara)

Liputan6.com, Jakarta- Ilmuan memperingatkan kemungkinan munculnya pandemi lain setelah Virus Corona COVID-19.

Berita tentang ilmuwan yang memperingatkan kemungkinan munculnya pandemi lain usai COVID-19 menjadi berita terpopuler di kanal Global Liputan6.com, Jumat (12/3/2021).

Berita populer lainnya membahas tentang Dewan Keamanan PBB yang mengecam kekerasan militer Myanmar terhadap para demonstran anti-kudeta.

Seruan ini terjadi kedua kalinya hanya dalam waktu sebulan di mana 15 anggota dewan PBB, termasuk China, membuat persatuan yang langka terhadap Myanmar.

Adapun berita yang paling disorot lainnya, yaitu 117,9 juta orang di dunia positif COVID-19 pada 11 Maret, dan turki yang mencatat kasus baru tertinggi pada 2021.

Berikut ini artikel terpopuler kanal Global dalam Top 3 Global Liputan6.com:

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:


1. Ilmuwan Peringatkan Kemungkinan Munculnya Pandemi Lain Usai COVID-19

Warga memakai masker untuk melindungi dari penyebaran virus corona berjalan di jalan yang dipenuhi bar dan restoran di Tokyo (8/3/2021). Pemerintah Jepang memperpanjang keadaan darurat di wilayah Tokyo hingga 21 Maret karena sistem medis masih disaring oleh pasien COVID-19. (AP Photo/Koji Sasahara)

Pandemi COVID-19 cenderung disebut sebagai peristiwa "sekali seumur hidup" tetapi menurut para ahli, pandemi berikutnya tidak sejauh yang kita bayangkan.

Meskipun terdengar menerikan, hal tersebut sangat mungkin terjadi. 

Menurut Science Alert, prediksi ini sangat didasarkan pada kenyataan karena frekuensi epidemi besar seperti SARS dan Ebola.

 

Baca selengkapnya....


2. Dewan Keamanan PBB Kecam Kekerasan Militer Myanmar Terhadap Demonstran

Para narapidana berada di atas truk saat pemberian amnesti yang menandai peringatan 74 tahun Hari Persatuan Myanmar di penjara Insein di Yangon, Myanmar(12/2/2021). Pemberian amnesti tersebut dilakukan saat Myanmar ramai mengenai penangkapan pemimpin sipil Myanmar, Aung San Suu Kyi. (AP Photo)

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan suara bulat menyetujui sebuah pernyataan yang mengecam penggunaan kekerasan militer di Myanmar terhadap demonstran anti-kudeta yang damai. 

Seruan ini terjadi kedua kalinya hanya dalam waktu sebulan di mana 15 anggota dewan PBB, termasuk China (mantan sekutu tradisional Burma) membuat persatuan yang langka terhadap Myanmar.

Pernyataan baru DK PBB itu mengkritik militer di Myanmar, dan mengatakan bahwa dewan keamanan "mengutuk keras penggunaan kekerasan terhadap demonstran yang demo secara damai, termasuk terhadap perempuan, pemuda dan anak-anak".

 

Baca selengkapnya....


3. 11 Maret: 117,9 Juta Orang di Dunia Positif COVID-19, Turki Catat Kasus Baru Tertinggi pada 2021

Petugas melangkahi sejumlah jenazah yang diduga korban virus corona COVID-19 dalam trailer berpendingin di Kingsbrook Jewish Medical Center, Brooklyn, New York, AS, 3 April 2020. Menurut Universitas Johns Hopkins, total kasus COVID-19 secara global sebanyak 1.286.409. (AP Photo/John Minchillo)

Total infeksi Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia pada hari Kamis per pukul 08.30 WIB telah mencapai 117.978.628 kasus, dan 66.821.102 di antaranya telah dinyatakan sembuh berdasarkan COVID-19 Dashboard by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University.

Total 2.618.403 orang di dunia tercatat telah meninggal dunia akibat COVID-19, seperti dikutip dari gisanddata.maps.arcgis.com, Kamis (11/3/2021).

Data Johns Hopkins University juga menunjukkan bahwa India berada di posisi teratas untuk pasien pulih yaitu 10.920.046 lalu disusul Brasil sebanyak 9.921.994.

 

Baca selengkapnya....


Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya