Liputan6.com, Jakarta- Total infeksi Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia pada hari Jumat per pukul 09.05 WIB telah mencapai 118.455.888 kasus, dan 67.095.624 di antaranya telah dinyatakan sembuh berdasarkan COVID-19 Dashboard by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University.
Total 2.628.453 orang di dunia tercatat telah meninggal dunia akibat COVID-19, seperti dikutip dari gisanddata.maps.arcgis.com, Jumat (12/3/2021).
Advertisement
Data Johns Hopkins University juga menunjukkan bahwa India berada di posisi teratas untuk pasien pulih yaitu 10.938.146 lalu disusul Brasil sebanyak 9.983.656.
Infeksi di Amerika Serikat, negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbesar di dunia, telah mencapai 29.214.412.
India, Brasil, Rusia dan Inggris tercatat sebagai negara dengan kasus infeksi Virus Corona COVID-19 terbanyak di dunia setelah AS.
India: 11.285.561 kasus.
Brasil: 11.277.717 kasus.
Rusia: 4.311.893 infeksi dan 3.914.866 sembuh.
Inggris: 4.254.703 infeksi dan 11.944 orang pulih.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
WNI di Antara 8 Kasus Baru COVID-19 di Singapura
Dilansir Channel News Asia, seorang asisten rumah tangga (ART) asal Indonesia menjadi salah satu dari kasus komunitas di antara delapan infeksi COVID-19 baru yang dilaporkan di Singapura pada Kamis 11 Maret.
Sementara itu, tujuh kasus lainnya adalah kasus impor dan telah berada dalam karantina di rumah, menurut Kementerian Kessehatan Singapura (MOH). Tidak ada juga kasus baru yang terjadi di asrama pekerja migran.
ART WNI berusia 37 tahun itu adalah satu-satunya kasus komunitas yang dilaporkan. Dikenal sebagai Kasus 60818, WNI tersebut tiba di Singapura pada 20 Januari dan telah menjalani karantina di rumah di fasilitas khusus hingga 3 Februari.
Hasil tes swab COVID-19 WNI tersebut pada 2 Februari menunjukkan hasil negatif. "Tes pra-keberangkatannya yang dilakukan di Indonesia pada 18 Januari juga menunjukkan hasil negatif," terang MOH.
ART tersebut tidak menunjukkan gejala dan terdeteksi ketika dites pada 9 Maret, sebagai bagian dari penyelidikan MOH terhadap infeksi sebelumnya, yaitu kasus 60666.
Kasus 60666 adalah seorang pekerja rumah tangga asal Indonesia berusia 35 tahun, yang dinyatakan positif COVID-19 pada 4 Maret. Namun, tes tambahan yang dilakukan oleh Laboratorium Kesehatan Masyarakat Nasional Singapura pada 5 Maret menunjukkan hasil negatif.
"Sebagai tindakan pencegahan tambahan, MOH menguji semua peserta Program Settling in untuk ART asing pada 4 Februari, yang dihadiri oleh Kasus 60666 dan 60818, meskipun mereka bukan kontak dekat," jelas MOH.
Perempuan berusia 37 tahun itu kemudian dinyatakan positif COVID-19 pada 9 Maret, dan segera dibawa dengan ambulans ke Pusat Penyakit Menular Nasional.
"Hasil tes serologisnya kembali positif, yang mengindikasikan kemungkinan infeksi di masa lalu," ungkap MOH.
"Namun karena kami tidak dapat memastikan secara pasti tanggal infeksinya, kami akan mengambil semua langkah kesehatan masyarakat yang diperlukan sebagai tindakan pencegahan," katanya.
"Berdasarkan penyelidikan epidemiologi kami, Kasus 60666 dan 60818 kemungkinan telah terinfeksi secara terpisah dan saat ini tidak ada bukti bahwa kedua kasus tersebut terkait,"paparnya.
Advertisement