Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Pengelola Investasi (LPI) tengah memprioritaskan pengembangan sejumlah infrastruktur senilai USD 460 miliar. Hal ini termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Indonesia 2002-2024.
Namun, Direktur Utama LPI, Ridha Wirakusumah mengatakan, pemerintah hanya hanya mampu andil USD 215 miliar. Sehingga sisa pendanaan tersebut akan menjadi peluang bagi investor.
Advertisement
"Dalam RPJMN 2020-2024, Indonesia mungkin membutuhkan setidaknya USD 460 miliar. Yang dapat disediakan oleh fiskal dan kapasitas sektor pemerintah hanya USD 215 miliar. Jadi masih ada 245 miliar yang harus disediakan, baik oleh FDI atau jenis Investasi lain,” kata Ridha seperti dikutip, Jumat (12/3/2021).
Ridha menyebutkan, setidaknya ada 34 proyek jalan tol yang akan ditawarkan ke investor. Terdiri dari 14 proyek tol milik Waskita Karya, 15 tol Jasa Marga, dan 5 tol Hutama Karya.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tol Waskita Karya
Dalam paparannya, tol Waskita Karya di antaranya meliputi Tol Kanci-Pejagan, Tol Pejagan-Pemalang, dan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat.
Untuk tol milik Jasa Marga, antara lain ada tol Gempol-Pasuruan, Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, dan Tol Pandaan-Malang. Sedangkan tol dari Hutama Karya, yaitu ada Tol Medan-Binjai dan Tol Pekanbaru-Dumai.
Selain itu, ada juga beberapa bandara dengan kapasitas penumpang yang tinggi, yaitu berkisar 13 hingga 23 juta penumpang. Serta infrastruktur PT Pelabuhan Indonesia I hingga IV. “Pelabuhan ini kalau digabungkan bisa menjadi pemain terbesar ke-9 di dunia," ujar Ridha.
Advertisement