Rupiah Menguat Usai Pasar Tenaga Kerja AS Berangsur Pulih

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Jumat akhir pekan ini

oleh Andina Librianty diperbarui 12 Mar 2021, 10:28 WIB
Pekerja menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini Rabu (19/6) ditutup menguat sebesar Rp 14.269 per dolar AS atau menguat 56,0 poin (0,39 persen) dari penutupan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Jumat akhir pekan ini. Kurs rupiah menguat seiring sentimen dari Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, Jumat (12/3/2021), rupiah dibuka di angka 14.355 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.405 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus bergerak ke 14.377 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.340 per dolar AS hingga 14.385 per dolar AS. jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 2,51 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.371 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.421 per dolar AS.

Analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail dalam kajiannya di Jakarta, Jumat, mengatakan, indeks dolar kemungkinan melemah ke level 91,3 hari ini di tengah membaiknya data pasar tenaga kerja AS.

Klaim tunjangan pengangguran awal di AS pada minggu pertama Maret 2021 yang tercatat sebesar 712 ribu orang, lebih rendah dibandingkan ekspektasi sebesar 725 ribu orang menandakan semakin pulihnya pasar tenaga kerja AS.

"Data tersebut kemungkinan mendorong risk apatite investor global untuk membeli aset keuangan yang lebih berisiko di negara berkembang," ujar Ahmad seperti dikutip dari Antara, Jumat (12/3/2021).

Sementara itu, sentimen rupiah lainnya, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kemungkinan stabil di level 1,53 persen. Data indeks harga konsumen AS pada Februari yang sesuai dengan ekspektasi pasar, kemungkinan akan menjaga stabilnya imbal hasil obligasi AS.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Prediksi

Ilustrasi Mata Uang Rupiah. Kredit: Mohamad Trilaksono (EmAji) via Pixabay

Tercatat indeks harga konsumen AS naik 1,7 persen secara tahunan (yoy) pada Februari, sesuai dengan ekspektasi analis.

"Penurunan indeks dolar dan stabilnya yield US treasury kemungkinan akan membantu penguatan rupiah," kata Ahmad.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar dengan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) diperkirakan menguat ke level Rp14.350 per dolar AS.

Pada Rabu (10/3) lalu, rupiah ditutup stagnan atau sama dengan posisi penutupan hari sebelumnya di level Rp14.405 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya