Apple Gugat Desainer MacBook Gara-Gara Jual Rahasia Perusahaan ke Jurnalis

Apple menggugat salah satu orang yang mendesain produk MacBook lantaran dituding menjual rahasia perusahaan kepada seorang jurnalis koresponden.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 12 Mar 2021, 15:00 WIB
Apple Store. Kredit: Michael Gaida via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Apple menggugat seorang mantan karyawan yang bernama Simon Lancaster. Ia adalah arsitek desain produk MacBook.

Mengutip laman The Verge, Jumat (12/3/2021), Lancaster digugat lantaran diduga telah menjual rahasia perusahaan dan detail produk Apple yang belum dirilis kepada seorang jurnalis koresponden sebuah media.

Selama bekerja di Apple, Lancaster ikut mengerjakan MacBook Pro 13 dan 15 inci dengan desain ulang TouchBar, bersama dengan produk Apple yang belum dirilis.

Rupanya, Lancaster membongkar informasi perusahaan karena ia berharap mendapatkan publisitas di startup baru tempatnya bekerja, setelah meninggalkan Apple. Informasi ini pertama dilaporkan oleh Apple Insider yang dilihat dari dokumen gugatan Apple kepada Lancaster.

"Puluhan ribu karyawan Apple bekerja tanpa lelah setiap hari untuk produk, layanan, dan fitur baru dengan harapan dapat menyenangkan pelanggan kami dan memberdayakan mereka untuk mengubah dunia," kata Apple dalam pernyataan kepada The Verge.

"Mencuri ide dan informasi rahasia telah merusak upaya mereka (karyawan Apple lainnya), merugikan Apple dan pelanggan kami," lanjut Apple dalam pernyataan.

Lebih lanjut, pihak Apple mengatakan menanggapi masalah pencurian rahasia perusahaan ini dengan serius.

"Kami menanggapi dengan sangat serius pencurian rahasia dagang kami yang disengaja oleh individu ini, pelanggaran etika dan kebijakan kami, semuanya untuk kepentingan pribadi. Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk melindungi inovasi yang dijunjung tinggi," kata pihak Apple.

 


Komunikasi Terjadi Sejak 2018

MacBook Pro baru besutan Apple. (Doc: Apple)

Menurut gugatan Apple, Lancaster dan jurnalis koresponden tersebut mulai berkomunikasi sejak 2018 mengenai kemungkinan mendapatkan informasi. Keduanya kemudian menghabiskan tahun berikutnya untuk saling berkomunikasi.

Lancaster disebut-sebut menghubungi jurnalis koresponden tersebut pada musim semi 2019, memintanya menyelidiki rumor tentang produk Apple yang mungkin dapat menimbulkan masalah bagi startup-nya.

Gugatan tersebut juga mengklaim, Lancaster membual kepada pihak ketiga terkait laporan media yang akan menulis liputan tentang startup-nya, jika sudah mendapatkan pendanaan USD 1 juta.

Selain itu, pada Oktober 2019 ia memberi tahu ke koresponden tersebut dirinya berencana meninggalkan Apple. Pada saat itu, dia juga memberikan rahasia tentang produk Apple.

Lancaster juga menawari koresponden itu untuk menulis cerita tentang veteran desainer Apple yang keluar dari perusahaan untuk bergabung ke sebuah startup.

Tidak hanya itu, koresponden juga meminta Lancaster untuk mendapatkan informasi tambahan mengenai proyek X Apple.


Curi Rahasia Perusahaan

Lancaster mengundurkan diri pada 15 Oktober, namun terus mengobrol dengan koresponden tersebut. Bahkan, sang koresponden dilaporkan meminta dokumen kepada Lancaster, sebelum ia meninggalkan perusahaan.

Dalam gugatan, Apple juga menuding Lancaster menghadiri rapat Proyek X setelah ia mengajukan pengunduran dirinya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi lebih banyak dan meneruskannya pada sang koresponden. Padahal saat itu dirinya sudah diinformasikan untuk tidak hadir.

Perusahaan juga mengklaim, Lancaster menggunakan identitas Apple-nya untuk mengunduh informasi rahasia perusahaan, hingga tengah malam. Padahal saat itu pekerjaannya sudah selesai.

Menurut Apple, Lancaster login dari lokasi eksternal pada pukul 22.25 dan mendapatkan sejumlah bahan yang berguna untuk startup barunya.

Lancaster sendiri bekerja di Apple mulai 2008 dan total sudah bekerja selama 11 tahun. Ia menjadi pimpinan material tingkat lanjut dan kemudian masuk ke arsitektur desain produk. Ia hengkang pada 2019 dan bergabung dengan Arris Composites.

(Tin/Ysl)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya