Pastikan Prokes Corona, 625 Polisi Awasi Pilkades Serentak di Trenggalek

Petugas yang dikerahkan tidak hanya ditugaskan di desa-desa Trenggalek yang menyelenggarakan pilkades.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mar 2021, 14:12 WIB
Ilustrasi Pilkades (Freepik)

Liputan6.com, Surabaya - Kapolres Trenggalek AKBP Doni Satria Sembiring mengatakan, pihaknya menyiapkan 625 personel dan satu SSK BKO Brimob untuk mengamankan pemilihan kepala desa serentak di Trenggalek pada 3 April 2021.

Pengamanan pilkades diperketat demi mencegah terjadinya gesekan antarkelompok pendukung calon serta untuk pengawasan penerapan protokol kesehatan mengingat saat ini masih dalam masa pandemik COVID-19.

"Pengamanan ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama tahapan pilkades berlangsung," kata Doni Satria, Jumat (12/3/2021) seperti dikutip dari Antara.

Petugas yang dikerahkan tidak hanya ditugaskan di desa-desa Trenggalek yang menyelenggarakan pilkades. Tim satuan tugas khusus juga mereka persiapkan untuk mengantisipasi perjudian gelap memanfaatkan momentum pilkades maupun politik uang untuk berebut dukungan yang dilakukan masing-masing timses calon. Namanya "Satgas Antijudi dan Antipolitik Uang".

Sedangkan pola pengamanan yang diterapkan adalah untuk kategori aman, dimana satu TPS akan dijaga dua personel polisi sementara untuk kategori rawan, satu TPS dijaga tiga personel polisi dan empat linmas.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya berpesan kepada seluruh elemen masyarakat dan komunitas khususnya yang ada di 15 desa di 7 kecamatan di Trenggalek yang menggelar pilkades untuk menjaga betul keamanan lingkungan masing-masing.

"Pilihan boleh beda tetapi persatuan, persaudaraan dan kerukunan harus tetap kita jaga," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


15 Desa

Sebanyak 15 desa di Kabupaten Trenggalek berencana menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) pada 3 April 2021.

Beberapa tahapan pilkades telah dijalankan. Salah satunya, proses pembentukan dan pelantikan panitia pilkades.

Dijelaskan, masa jabatan beberapa kades yang wilayahnya menggelar pilkades berakhir pada akhir April.

Dengan demikian, proses pelaksanaan pilkades bakal dijalankan sebelum masa jabatan itu selesai.

Eddy menyebut, pelaksanaan pilkades tahun depan akan berbeda dengan sebelumnya. Ada kemungkinan, pilkades bakal digelar dengan protokol kesehatan COVID-19. Itu dilakukan apabila pandemik Corona belum berakhir.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya