Askolani Gantikan Heru Pambudi Jadi Dirjen Bea Cukai, Ini Tugas dari Sri Mulyani

Askolani dipilih menjadi Dirjen Bea Cukai menggantikan Heru Pambudi, yang kini menduduki posisi Sekretaris Jenderal Kemenkeu.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mar 2021, 12:43 WIB
Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Sri Mulyani meminta Dirjen Bea Cukai meningkatkan fasilitas perdagangan dan industri termasuk mendorong ekspor.(merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati merombak jajaran pejabat eselon I Kemenkeu. Khusus kepada Dirjen Bea dan Cukai Askolani diminta mampu melindungi masyarakat dan ekonomi Indonesia dari praktik penyelundupan.

Dia juga meminta direktorat tersebut meningkatkan fasilitas perdagangan dan industri termasuk mendorong ekspor. Askolani dipilih menjadi Dirjen Bea Cukai menggantikan Heru Pambudi.

"Saya akan terus meminta Dirjen Bea Cukai meningkatkan fasilitas perdagangan dan industri termasuk mendorong ekspor. Di mana seluruh kanwil memiliki tugas mendorong ekspor di Indonesia serta terus melakukan perlindungan bagi perekonomian masyarakat terhadap berbagai ancaman penyelundupan," ujar dia saat pelantikan, Jumat (11/3/2021).

Sri Mulyani melanjutkan, pejabat baru Bea dan Cukai juga harus mampu melanjutkan berbagai reformasi yang dilakukan oleh pejabat selanjutnya.

Reformasi tersebut di antaranya adalah penguatan integritas dan kelembagaan yang membutuhkan perhatian dan upaya agar berjalan dengan efektif di tengah gejolak ekonomi di tengah pandemi.

"Bagi Pak Askolani, ini suatu tugas baru dan menantang. Banyak reformasi yang sudah dilakukan Pak Heru Pambudi (pejabat sebelumnya). Suatu keharusan bukan pilihan melakukan reformasi. Untuk itu, berbagai cara penguatan integritas dan penguatan kelembagaan harus menjadi perhatian," jelasnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut juga meminta agar Askolani mampu melanjutkan prestasi yang telah diraih oleh pejabat sebelumnya.

Di mana tahun lalu, Bea Cukai mampu mengumpulkan penerimaan sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah dalam APBN 2020.

"Selama 2020, Bea Cukai mencapai target penerimaan negara itu suatu prestasi. Saya minta 2021 harus tetap dipertahankan dan ini tidak mudah. Optimalisasi penerimaan dari intensifikasi dan ekstensifikasi penerimaan serta membangun data analitik sebagai tools penerimaan bersama dirjen anggaran," tandas Sri Mulyani.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Ini


Sri Mulyani Merombak Jajaran Pejabat Eselon I Kemenkeu, Ini Daftarnya

Menkeu Sri Mulyani melantik 2 pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan. Dalam pelantikan ini Sri Mulyani menggunakan masker dan tetap menjaga jarak. (Dok Kemenkeu)

Menteri Keuangan Sri Mulyani merombak jajaran direktur jenderal (dirjen) Kementerian Keuangan. Prosesi pelantikan eselon 1 ini disiarkan secara langsung melalui akun YouTube Kemenkeu, Jumat (12/3/2021).

Sri Mulyani berharap jajaran pejabat baru ini mampuu melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik.

"Pada hari ini, Jumat 12 Maret 2021, saya Menteri Keuangan resmi melantik saudara-saudara dalam jabatan yang baru di lingkungan Kementerian Keuangan. Saya percaya saudara akan melaksanakan tugas sebaik-baiknya sesuai tanggung jawab yang diberikan," ujar Menkeu.

Adapun, pelantikan ini diputuskan melalui Keputusan Presiden Nomor 21/TPA 2021 tanggal 2 Februari 2021 dan Nomor 36/TPA 2021 tanggal 9 Maret 2021 serta Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di lingkungan Kementerian keuangan.

Setidaknya, terdapat 6 jabatan dirjen yang kepemimpinannya dirotasi, yakni:

1. Heru Pambudi sebagai Sekretaris Jenderal (jabatan awal Dirjen Bea dan Cukai)

2. Isa Rachmatarwata sebagai Dirjen Anggaran (jabatan awal Dirjen Kekayaan Negara)

3. Askolani sebagai Dirjen Bea dan Cukai (jabatan awal Dirjen Anggaran)

4. Hadiyanto sebagai Dirjen Perbendaharaan (jabatan awal Sekretaris Jenderal)

5. Rio Silaban sebagai Dirjen Kekayaan Negara (jabatan awal Kepala BPPK)

6. Andin Hadiyanto sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (dari Dirjen Perbendaharaan)

Sementara itu, ringkasan Keppres yang dibacakan juga mengukuhkan:

1. Suryo Utomo sebagai Dirjen Pajak

2. Astera Primanto Bhakti sebagai Dirjen Perimbangan Keuangan

3. Luky Alfirman sebagai Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

4. Sumiyati sebagai Irjen

5. Febrio Kacaribu sebagai Kepala BKF

6. Awan Nurmawan Nuh sebagai Staf Ahli Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak

7. Yon Arsal sebagai Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak

8. Nufransa Wira Sakti sebagai Staf Ahli Pengawasan Pajak

9. Kunta Wibawa Dasa Nugraha sebagai Staf Ahli Pengeluaran Negara

10. Suminto sebagai Staf Ahli Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional

11. Arif Baharudin sebagai Staf Ahli Jasa Keuangan dan Pasar Modal

12. Sudarto sebagai Staf Ahli Organisasi Birokrasi dan Teknologi informasi

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya