Usai Akuisisi, Gim Besutan Bethesda Bakal Hadir Ekslusif di Xbox Game Pass

Menurut Executive VP Gaming Microsoft, Phil Spencer, salah satu rencana perusahaan dengan akusisi Bethesda adalah menghadirkan gim ekslusif untuk Xbox Game Pass.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 13 Mar 2021, 08:00 WIB
Microsoft resmi mengumumkan Xbox Series X. (Doc: Microsoft)

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft akhirnya resmi menyelesaikan proses akuisisi Bethesda awal pekan ini. Nilai akuisisi tersebut dilaporkan mencapai USD 7,5 miliar atau sekitar 107,7 triliun.

Sebagai bagian dari akusisi ini, Microsoft berencana menghadirkan gim besutan Bethesda secara ekslusif untuk pengguna Xbox. Hal itu diungkapkan oleh Executive VP Gaming Microsoft, Phil Spencer.

"Jika kamu pengguna Xbox, hal yang perlu kamu tahu (akusisi) ini adalah untuk memberikan gim ekslusif yang hebat untuk platform Game Pass," tutur Phil seperti dikutip dari The Verge, Sabtu (13/3/2021).

Pernyataan Phil ini sekaligus menegaskan Microsoft memang tengah mendorong layanan Xbox Game Pass. Karenanya, perusahaan ingin menghadirkan layanan yang lebih beragam, termasuk dengan kehadiran gim ekslusif.

Kendati demikian, Phil mengatakan bukan berarti gim Bethesda akan menghilang di platform lain. "Kami memiliki gim lain yang ada di platform lain, dan kami akan terus mendukungnya," ujarnya melanjutkan.

Hanya perlu diketahui, mengingat akusisi ini baru saja dirampungkan, kedua perusahaan memang belum mengungkap lebih detail mengenai rencana ke depannya. 


Nilai Akuisisi Microsoft atas Bethesda Capai Rp 107,7 Triliun

Gameplay The Elder Scrolls: Legend, gim bergenre collectible card game dari Bethesda dan Dire Wolf Digital (sumber: gamepedia.com)

Untuk diketahui, beberapa hari lalu, Komisi Uni Eropa memang telah menyetujui akuisisi Microsoft atas ZeniMax Media, induk perusahaan studio gim Bethesda Softworks.

Microsoft akan membeli studio Bethesda dengan nilai USD 7,5 miliar atau setara Rp 107,7 triliun.

Kesepakatan Microsoft ini disetujui oleh Komisi Uni Eropa tanpa persyaratan apa pun. Pasalnya, kesepakatan ini dinilai tidak menimbulkan keraguan serius mengenai kompabilitasnya dengan pasar umum.

Perlu diketahui, akuisisi Microsoft atas ZeniMax Media membutuhkan persetujuan dari Uni Eropa, sebelum Microsoft bisa membawa gim-gim besutan Bethesda ke layanan berlangganan Xbox Game Pass.

"Komisi menyimpulkan bahwa akuisisi yang diusulkan tidak akan menimbulkan masalah persaingan, mengingat posisi pasar entitas gabungan yang terbatas di hulu dan kehadiran pesaing kuat di hilir dalam distribusi video gim," demikian pernyataan Komisi Uni Eropa, seperti dikutip dari The Verge, Selasa (9/3/2021).

"Transaksi tersebut diperiksa di bawah prosedur normal untuk merger," kata Komisi Uni Eropa dalam pernyataan.

Nantinya ketika kesepakatan selesai, daftar studio gim Microsoft akan melonjak menjadi 23 studio.

Hal ini karena adanya penambahan sub studio Bethesda seperti pengembang gim Dishonored Arkane, studio Wolfenstein, MachineGames, Doom maker id Software, dan The Evil Within Studio Tango Gameworks.


Seperti LinkedIn, Bethesda Tetap Berjalan Mandiri

Kendati begitu, setelah akuisisi, Microsoft akan tetap menjalankan Bethesda secara terpisah dengan kepemimpinan yang ada saat ini.

Pendekatan yang sama juga dilakukan Microsoft dalam akuisisi sebelumnya. Misalnya saat akuisisi Mojang, LinkedIn, dan GitHub. Diketahui, semua perusahaan yang sudah diakuisisi Microsoft ini tetap berjalan terpisah.

Microsoft sendiri sebenarnya mengumumkan rencananya mengakuisisi Bethesda pada September 2020.

Kendati demikian, dengan akuisisi ini, Microsoft tetap berjanji untuk menghormati komitmen ekslusivitas PS5 atas gim Deathloop dan GhostWire: Tokyo.

Selain itu, gim seperti The Elder Scroll: Online juga akan terus didukung seperti sebelumnya.

(Dam/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya