Liputan6.com, Jakarta - Setelah setahun ditutup karena corona Covid-19, Gunung Everest akan kembali dibuka. Pembukaan tersebut akan berlansung pada April 2021 dalam kondisi ketat.
Lebih dari 300 pendaki asing akan mencoba mendaki gunung setinggi 8.849 meter. Hal itu disampaikan pejabat Departemen Pariwisata Nepal Mira Acharya, dilansir dari laman CNN, Jumat, 12 Maret 2021.
Baca Juga
Advertisement
Acharya mengatakan, para pendaki harus menjalani persyaratan isolasi mandiri selama satu minggu. Selain itu, mereka juga harus menunjukkan sertifikat yang menunjukkan bahwa pendaki dinyatakan negatif terkena virus. Sebelum pandemi melanda, ratusan pendaki asing menyumbangkan pendapatan jutaan dolar setiap tahun ke Nepal.
Sementara itu, Lukas Furtenbach dari perusahaan pemandu yang berbasis di California, Furtenbach Adventures, menunda dua ekspedisi ke Gunung Everest. Beberapa kliennya telah menunda rencananya hingga tahun depan karena pembatasan perjalanan di negara-negara, seperti Inggris.
"Kami memiliki protokol Covid-19 yang sangat ketat dengan jadwal tes yang ketat, dokter ekspedisi, gelembung tertutup untuk tim kami di base camp, protokol kebersihan," kata Furtenbach.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tutup Sejak Maret 2020
Nepal menutup pegunungannya pada Maret 2020 lalu sebagai bagian dari langkah-langkah ketat untuk mengendalikan virus corona. Di sana corona telah menginfeksi 274.973 orang dan menyebabkan 3.012 kematian secara nasional sejauh ini.
Negara tersebut memulai kampanye vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca yang diberikan oleh India pada Januari 2021. Infeksi menurun dengan 104 kasus baru dilaporkan pada Rabu, 10 Maret 2021, sebagian kecil dari 5.743 kasus pada puncaknya pada Oktober 2020.
Penyelenggara ekspedisi mengatakan Everest sisi China, yang ditutup untuk pendaki asing tahun lalu, akan tetap ditutup musim ini juga. Itu berarti akan ada lebih banyak pendaki di sisi Nepal.
Advertisement