Catat, 14-15 Maret Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Tutup Total Sambut Nyepi

Tidak hanya penutupan jadwal saja, seluruh aktivitas di pelabuhan juga bakal dihentikan sementara. Sebanyak 45 kapal bakal diparkir dan tidak beroperasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mar 2021, 19:18 WIB
General Manager (GM) Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Ketapang-Gilimanuk, Fahmi Alweni mengatakan, kenaikan penumpang tahun ini diperkirakan naik sekitar 5 persen dibanding tahun lalu.

Liputan6.com, Surabaya - PT ASDP Indonesia Ferry akan menutup total penyeberangan Jawa-Bali dari pelabuhan Ketapang maupun Gilimanuk pada hari raya Nyepi, Minggu 14 Maret - Senin 15 Maret 2021.

"Penutupan akan dilakukan 14 Maret pukul 00.00 WIB dan dibuka kembali pada15 Maret 2021 jam 05.00 WIB," kata Eddy Hermawan, Kepala Cabang PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Jumat (12/3/2021) dikutip dari TimesIndonesia.

Tidak hanya penutupan jadwal saja, seluruh aktivitas di pelabuhan juga bakal dihentikan sementara. Sebanyak 45 kapal bakal diparkir dan tidak beroperasi.

"Hari ini kita sudah koordinasi dengan Polresta, operator kapal dan stakeholder terkait. Kita sudah lakukan pembahasan baik dari pengamanan hingga penghentian sementara kegiatan penyeberangan pada Hari Raya Nyepi," katanya.

Penutupan sementara tak hanya dilakukan pada penyeberangan Jawa-Bali. Namun juga dilakukan pada penyeberangan Bali-Lombok. Hal ini dilakukan untuk menghormati kegiatan umat Hindu di Bali memperingati hari raya Nyepi.

"Informasi dari Pemprov Bali juga dilakukan (penyeberangan) di Bali-Lombok," sambung Eddy Hermawan.

Sementara itu, dalam beberapa hari terakhir ini aktivitas penyeberangan dari pelabuhan Gilimanuk menuju Ketapang terpantau sepi. Memang, nampak sejumlah masyarakat yang bekerja di Bali memanfaatkan libur panjang Isra' Miraj dan Nyepi 2021 untuk pulang ke Jawa.

Namun jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelum masa pandemi Covid-19, jumlah arus mudik Nyepi kali ini masih terbilang sepi. Dalam beberapa hari terakhir ini, kendaraan yang keluar dari kapal di dominasi oleh kendaraan roda dua. Sebagian roda empat pun juga meramaikan arus liburan ini. 

"Ya pulang ini mas. Karena di Bali Nyepi. Pulang saja toh ke kampung. Sudah lama juga nggak ketemu keluarga," kata Nia, warga Banyuwangi yang bekerja di Kota Denpasar.

Dikatakan Nia, banyak teman kerjanya yang pulang ke kampung halaman di saat Nyepi ini. Sebab masa pandemi Covid-19 ini, sebagian rekan kerjanya menghemat keuangan. 

"Kalau Nyepi di Bali semua lampu padam. Saya punya anak masih balita. Makanya mending saya pulang dulu. Mungkin seminggu," sambung Rian, rekan perjalanan Nia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tidak Seperti Tahun Lalu

Ditambahkan Kepala Cabang PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Banyuwangi, Eddy Hermawan. Menurutnya jumlah peningkatan arus penyeberangan dari Bali ke Jawa tidak seperti tahun sebelumnya.

"Sebenarnya tidak ada peningkatan signifikan. Tapi yang jelas memang ada beberapa yang mudik saat libur Nyepi," ujarnya. 

Menurut Eddy, pemberlakuan syarat rapid test antigen dan swab untuk masuk ke Bali, membuat para pemudik enggan meninggalkan Bali.  "Karena butuh biaya banyak ya. Harga penyeberangan murah tapi harga rapid test antigen dan swab mahal," kata Eddy.

Dari sisi pengamanan Nyepi, aparat gabungan dari TNI, Polri, Dishub dan stakeholder terkait bakal berjaga di area pelabuhan. Total sekitar 350 personel bakal melakukan pengamanan secara menyeluruh di Kabupaten Banyuwangi.

"200 personel dari polisi. Sisanya akan dibantu oleh TNI, Dishub, Satpol PP hingga BPBD," ujar Kabagops Polresta Banyuwangi Kompol Agung Serta Budi. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya