Liputan6.com, Jakarta: Mantan Kepala Kepolisian RI ke-12 periode 1993-1996 Jenderal Pol Purnawirawan Banurusman Astrosemitro meninggal dunia di usia ke-71 tahun.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, Banurusman meninggal dunia di Rumah Sakit Medistra pagi tadi, dikarenakan sakit. "Mantan Kapolri ke-12 periode 1993-1996, Jenderal Pol Purn Banurusman pada hari ini jam 07.00 meninggal dunia karena sakit, setelah di rawat di RS Medistra Jakarta," kata Boy kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (6/11).
Boy mengatakan, jenazah akan disemayamkan di rumah rumah duka, Perum Wira Makmur Blok 23/7, RT 006/10, Kecamatan Sarua, Kelurahan Ciputat, Tangerang Selatan. "Rencananya akan dimakamkan di Tasikmalaya. Di kampung halamannya," ujarnya.
Menurutnya, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo dijadwalkan akan melayat almarhum untuk memberikan penghormatan terakhir di rumah almarhum. Berbagai jabatan di Korps Bayangkara pernah diemban lulusan Akabri tahun 1965 itu. Kepergian pria kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, 28 September 1941 itu, membawa duka bagi istri dan ketiga orang anaknya, Urip Witnu Laksana, Ratih Jelantik Pustikasari, dan Pika Rustia Cempaka beserta cucu-cucunya. (FRD)
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, Banurusman meninggal dunia di Rumah Sakit Medistra pagi tadi, dikarenakan sakit. "Mantan Kapolri ke-12 periode 1993-1996, Jenderal Pol Purn Banurusman pada hari ini jam 07.00 meninggal dunia karena sakit, setelah di rawat di RS Medistra Jakarta," kata Boy kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (6/11).
Boy mengatakan, jenazah akan disemayamkan di rumah rumah duka, Perum Wira Makmur Blok 23/7, RT 006/10, Kecamatan Sarua, Kelurahan Ciputat, Tangerang Selatan. "Rencananya akan dimakamkan di Tasikmalaya. Di kampung halamannya," ujarnya.
Menurutnya, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo dijadwalkan akan melayat almarhum untuk memberikan penghormatan terakhir di rumah almarhum. Berbagai jabatan di Korps Bayangkara pernah diemban lulusan Akabri tahun 1965 itu. Kepergian pria kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, 28 September 1941 itu, membawa duka bagi istri dan ketiga orang anaknya, Urip Witnu Laksana, Ratih Jelantik Pustikasari, dan Pika Rustia Cempaka beserta cucu-cucunya. (FRD)
