Dokter Ahli: Menjaga Ginjal Sehat Bukan dengan Minum Banyak tapi Cukup

Banyak anggapan orang di sekitar kita yang masih percaya bahwa minum air putih yang banyak membuat ginjal lebih sehat.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 14 Mar 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi Mengonsumsi Air Putih Credit: pexels.com/Daria

Liputan6.com, Jakarta Banyak anggapan orang di sekitar kita yang masih percaya bahwa minum air putih yang banyak membuat ginjal lebih sehat. Hal ini pun dibantah dr. Tunggul Diapari Situmorang, Sp.PD-KGH yang mendalami Penyakit Dalam dan Konsultan Ginjal Hipertensi.

Menurut dr Tunggul, untuk memelihara kesehatan ginjal yang perlu dilakukan adalah minum yang cukup sesuai kebutuhan tubuh.

"Untuk memelihara ginjal bukan minum banyak. Itu salah. Yang benar, harus minum cukup dan nggak boleh kurang karena nanti dehidrasi," katanya dalam acara World Kidney Day 2021 dengan tema Living Well With Kidney Disease, ditulis Jumat (12/4/2021).

Untuk mengetahui kebutuhan air dengan metabolisme normal, kata Tunggul, adalah menghitung 30 ml per kilogram berat badan. Dan kebutuhan cairan ditambah bila ada aktivitas lain.

Selain itu dr Tunggul menyarankan untuk olahraga teratur, makan sehat, tidak merokok, tidak mengonsumsi obat-obatan tertentu dan mengenal faktor risiko seperti hipertensi dan diabetes.

"Meski tidak semua faktor risiko itu menyebabkan sakit ginjal, tapi untuk mencegah penyakit ginjal kronik hal itu penting dijaga," ujarnya.

 

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut Ini:


Penyakit ginjal tidak menimbulkan gejala

Ilustrasi Gagal Ginjal (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Sindrom metabolik, kata dr Tunggul, seperti hipertensi sangat terkait dengan penyakit ginjal kronis. Masalahnya, penyakit ini cenderung tidak menimbulkan gejala.

"Penyakit ginjal kronik tidak memberikan gejala. Jadi saat seseorang mengalaminya, badan akan dengan sendiri menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan keadaan itu. Tidak sakit. Tapi pada tahap 5 keadaan gagal ginjal itulah seseorang baru mengalami sakit," ujarnya.

dr Tunggul menambahkan, saat ini prevalensi penyakit ginjal kronik secara global, 1 dari 10 orang di dunia mengalami penyakit ginjal kronik. "Dari 100 orang, 10 diantaranya terkena penyakit ginjal kronik karena berbagai sebab. Masalahnya, 9 diantara 10 orang itu tidak menyadari bahwa dirinya mengalami penyakit ginjal kronik," pungkasnya.


Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya