Pentingnya Pemahaman Positif dalam Menanggapi Kasus Hipospadia Aprilia Manganang

Memilih sumber informasi dalam menanggapi kasus hipospadia Aprilia Manganang juga dinilai penting oleh psikolog.

oleh Asnida Riani diperbarui 13 Mar 2021, 05:02 WIB
Aprilia S Manganang memperkuat tim bola voli putri Bandung BJB Tandamata di kompetisi Proliga 2020. (dok. Instagram @manganang92)

Liputan6.com, Jakarta - Nama mantan pemain tim nasional voli putri Indonesia, Aprilia Manganang, belakangan wara-wiri di pemberitaan. Manganang yang kini merupakan anggota TNI AD itu diungkap pengidap hipospadia sejak lahir dan, setelah melalui pemeriksaan medis, resmi dinyatakan sebagai pria.

Temuan medis terkait identitas baru Manganang dikonfirmasi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa. "Saat dilahirkan, ia (Manganang) punya kelainan pada sistem reproduksi, hipospadia," katanya, Selasa, 9 Maret 2021.

Terkait penemuan tersebut, Psikolog Klinis Dewasa Rena Masri, menjelaskan bahwa dilanda kebingungan jadi lumrah reaksi publik. "Ini hampir sama seperti awal pandemi. Orang heboh ketika mendapati penyakit yang belum lumrah," tuturnya melalui sambungan telepon pada Liputan6.com, Jumat, 12 Maret 2021.

Itu, sambung Rena, disebabkan ketidaktahuan akan penyakit tersebut. Perasaan ini bisa makin menjadi saat membaca berita-berita yang tidak bisa dipercaya. "Misal, pemaparannya lebih menggugah emosi, bukan menambah pengetahuan (tentang hipospadia)," tutur Rena.

 "Kemudian, pemaparannya dibuat sedemikian rupa dengan kalimat-kalimat negatif dan bahasa yang menakutkan," sambungnya, menekankan pentingnya pemahaman positif akan hipospadia.

"Ketidaktahuan ini juga bisa membuat mereka memandang (pengidap hipospadia) berbeda. Padahal, kalau sudah paham, ya tidak masalah karena itu kan kelainan bawaan," Rena menjelaskan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pahami Penjelasan Ahli

Pevoli Putri Indonesia Aprilia S Manganang (Liputan6.com / Helmi Fithriansyah)

Ketidaktahuan itu juga, kata Rena, bisa membuat seseorang jadi bingung bersikap. "Karenanya, ada cara tersendiri, terlebih bagi keluarga atau teman dari pengidap hipospadia, supaya bisa turut mendukung secara mental," ujarnya.

Turut memahami penjelasan dari ahli agar tidak ada informasi yang menyesatkan dan memastikan pemahaman secara menyeluruh disebut punya peran krusial. "Penting juga bagaimana ahli atau dokter bisa menyampaikan hal ini secara positif. Jadi, tidak bikin makin panik," kata Rena.

Sementara itu, Manganang kini tengah dalam proses mengubah identitasnya yang semula wanita jadi pria. TNI pun menyatakan akan terus membantunya dalam proses administrasi perubahan status jenis kelamin tersebut.


Infografis Aprilia Manganang, Hipospadia Berujung Kepastian

Infografis Aprilia Manganang, Hipospadia Berujung Kepastian. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya