8 Bulan Bertugas, Ini Perubahan yang Dibawa Pencerah Nusantara COVID-19

Program Pencerah Nusantara COVID-19 yang diusung oleh Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) telah usai.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 14 Mar 2021, 11:00 WIB
Prosesi pelantikan Pencerah Nusantara 6

Liputan6.com, Jakarta Program Pencerah Nusantara COVID-19 yang diusung oleh Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) telah usai.

Dalam diskusi daring Penutupan Pencerah Nusantara COVID-19 pada Jumat (3/11), pihak CISDI memaparkan manfaat dan pembelajaran yang dihasilkan dari program tersebut.

Pencerah Nusantara COVID-19 yang kemudian disingkat PN COVID-19 menitikberatkan peran penting upaya tanggap pandemi secara mikro dan kolektif untuk meningkatkan kepatuhan terhadap 3M, peningkatan kapasitas 3T, dan keterlibatan lintas sektor melalui optimalisasi peran Puskesmas.

Program ini diluncurkan sejak 8 bulan lalu dengan mengumpulkan 13 anak muda tenaga kesehatan profesional untuk memperkuat upaya tanggap COVID-19 di 8 puskesmas di Kota Administratif Jakarta Utara dan Kota Bandung.

Dalam pelaksanaannya, Tim PN COVID-19 bertugas memperkuat test (tes), trace (lacak), dan isolate (isolasi) sebagai fondasi awal penanganan wabah serta melalui strategi train (latih) dan teach (ajar) untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan, kader kesehatan, dan aktor lintas sektor setempat dalam komunikasi risiko, surveilans, serta pelaksanaan program.

Direktur Program CISDI, Egi Abdul Wahid, mengakui perjalanan 8 bulan PN COVID-19 penuh dinamika, terlebih dengan segala keterbatasan penanganan wabah di Indonesia.

Namun demikian, Egi tidak menampik banyaknya pembelajaran yang diterima bukan hanya oleh penerima manfaat, tetapi juga bagi tim pengelola sendiri.

“Penguatan pelayanan kesehatan primer sudah berjalan di banyak negara sebagai kunci awal penanganan pandemi. Sayangnya penguatan puskesmas di Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah,” ujar Egi dalam diskusi daring CISDI, Jumat (12/3/2021).

“Namun demikian, tentu kami sangat bahagia jika upaya yang kami jalankan secara kolaboratif bersama 8 puskesmas mitra dan 313 kader kesehatan dapat membawa perubahan yang lebih baik.”

Program PN COVID-19 memicu timbulnya rencana positif di beberapa kelurahan. Contohnya, rencana untuk mereplikasi program Pencerah Nusantara setelah tim PN CISDI selesai bertugas.

“Di Kecamatan Cicendo, Bandung, sebagai contoh, 4 kelurahan non-intervensi mereplikasi praktik surveilans berbasis masyarakat (SBM).”

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut Ini


Wadah bagi Kaum Muda

Penutupan pencerah nusantara covid-19 cisdi.

Senior Advisor on Gender and Youth untuk Direktur Jenderal WHO sekaligus Inisiator Pencerah Nusantara, Diah Saminarsih, menyampaikan dukungan penuh WHO terhadap pelibatan bermakna kaum muda dalam pembangunan kesehatan.

“Situasi pandemi menuntut kita semua memastikan kesiapan negara. Komponen penting dalam kesiapan menghadapi wabah seperti COVID-19 adalah kesiapan pelayanan kesehatan primer,” ujar Diah dalam acara yang sama.

Menyediakan wadah bagi tenaga kesehatan muda untuk beraksi dan terlibat dari sisi perencanaan, implementasi hingga evaluasi menjadi sebuah upaya untuk memastikan masyarakat Indonesia terlindungi dari dampak wabah, lanjutnya.

“Pencerah Nusantara menjadi wadah ketika kaum muda benar-benar terjun ke lapangan dan mampu membuat perubahan,” tutup Diah.

 

 


Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar COVID-19 Mati Gaya

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya