KKB Sandera Pesawat Susi Air di Puncak, Papua

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyandera sebuah pesawat Susi Air PK BVY berisikan seorang pilot dan tiga penumpang di Bandara Kabupaten Puncak, Papua. Aksi tersebut terjadi pada Jumat, 13 Maret 2021.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 13 Mar 2021, 13:53 WIB
Pasukan TNI diserang KKB saat patroli di Distrik Kenyam, Nuda, Papua, Kamis (26/11/2020). Tiga prajurit yang terluka dievakuasi menggunakan helikopter. (Dok Puspen TNI)

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyandera sebuah pesawat Susi Air PK BVY berisikan seorang pilot dan tiga penumpang di Bandara Kabupaten Puncak, Papua. Aksi tersebut terjadi pada Jumat, 13 Maret 2021.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal memyampaikan, peristiwa bermula saat pukul 05.40 WIT, Pesawat Susi Air PK BVY yang dipiloti oleh Ian John Terrence Hellyer terbang dari Terminal UPBU Bandara Moses Kilangin Timika menuju Lapter Wangbe, Kabupaten Puncak.

"Pukul 06.20 WIT, Pesawat Susi Air PK BVY landing di Lapter Wangb Kabupaten Puncak. Kemudian pesawat tersebut tiba-tiba ditahan oleh sekitar 30 orang Kelompok KKB wilayah Distrik Wangbe, Kabupaten Puncak," tutur Kamal kepada Liputan6.com, Sabtu (13/2/2021).

Menurut Kamal, sekitar dua jam KKB menahan pesawat beserta pilot dan penumpangnya. Masuk pukul 08.00 WIT, negosiasi selesai dan akhirnya pesawat dilepas dari bendara Lapter Wangbe, Kabupaten Puncak menuju Timika.

"Dari keterangan pilot bahwa 30 orang KKB wilayah Distrik Wangbe, Kabupaten Puncak, terlihat membawa dua pucuk senjata laras panjang," jelas dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Penumpang Melepaskan Diri

Aksi penyanderaan itu juga diwarnai penodongan senjata api. Salah seorang penumpang berupaya melakukan negosiasi dan keseluruhannya berhasil melepaskan diri dari KKB.

"Selama ditahan, pilot sempat ditodong dengan menggunakan senjata oleh Kelompok KKB. Saat ini kondisi pilot sehat dan tidak mendapatkan penganiayaan serta barang barang tidak dirampas," Kamal menandaskan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya