Jalan Tol Bali Mandara Tutup 32 Jam Saat Hari Raya Nyepi 2021

PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usaha PT Jasamarga Bali Tol (JBT) akan menutup operasional Jalan Tol Bali Mandara selama perayaan Nyepi

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Mar 2021, 20:00 WIB
Tol Bali Mandara

Liputan6.com, Jakarta PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usaha PT Jasamarga Bali Tol (JBT) akan menutup operasional Jalan Tol Bali Mandara selama 32 jam saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1943 pada Minggu, (14/3/2021) esok.

Keputusan ini sejalan dengan penghentian operasi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai untuk 84 rute penerbangan selama 24 jam hingga Minggu, 15 Maret 2021 pukul 06.00 WITA.

Penghentian operasi Jalan Tol Bali Mandara dilakukan dengan memperhatikan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor: 003.1/15191/PK/BKD, tanggal 3 November 2020 tentang Hari Libur Nasional, Cuti Bersama dan Dispensasi Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2021.

Direktur Utama PT JBT I Ketut Adiputra Karang turut menginformasikan hal ini kepada masyarakat, khususnya pengguna jalan tol, bahwa hal ini dilakukan dalam rangka perayaan Hari Raya Nyepi 2021 serta dalam rangka melestarikan nilai budaya dan kearifan lokal.

"Operasional Jalan Tol Bali Mandara akan ditutup sementara secara keseluruhan selama 32 jam. Terhitung sejak hari Sabtu, 13 Maret 2021, pukul 23.00 WITA, dan akan dibuka kembali pada hari Senin, 15 Maret 2021 mulai pukul 07:00 WITA," jelasnya, Sabtu (13/3/2021).

Adi mengatakan bahwa seperti tahun-tahun sebelumnya, dalam rangka menghormati perayaan hari besar keagamaan umat Hindu di Bali, PT JBT secara kelembagaan senantiasa menghormati kearifan lokal.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendukung Pengoperasian Jalan Tol Bali Mandara. Dalam kesempatan yang baik ini, kami atas nama seluruh jajaran Komisaris, Direksi, dan Karyawan PT JBT juga turut mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Çaka 1943, semoga kedamaian dan kesejahteraan selalu menyertai kita semua," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ingat, Bandara Bali Tutup 1 Hari Penuh Selama Perayaan Nyepi

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. (Dewi/Liputan6.com)

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, akan ditutup sementara selama 24 jam saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943.

Penutupan operasional Bandara Ngurah Rai tersebut akan dilakukan mulai Minggu (14/3/2021) pukul 06.00 Wita hingga Senin (15/3/2021) pukul 06.00 Wita.

"Untuk menghormati Hari Suci Nyepi di Bali, kami akan melakukan pemberhentian operasional Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai sementara selama 24 jam," ujar General Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Herry AY Sikado di Kabupaten Badung, Bali, seperti dikutip dari Antara, Jumat (12/3/2021).

Ia mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar pemberhentian operasional sementara itu dapat terlaksana sesuai dengan harapan dan dilaksanakan berdasarkan notice to airment (notam) yang diterbitkan Airnav Indonesia Nomor 0357/21 NOTAM yang berisi tentang operasional bandara tutup karena Hari Nyepi.

Meski ditutup sementara, sejumlah personel bandara tetap bersiaga untuk mengantisipasi adanya penerbangan yang bersifat darurat dan evakuasi medis.

"Dalam rentang waktu penutupan ini, para maskapai telah menyesuaikan jadwal masing-masing dan personel kami juga tetap melakukan monitoring keamanan di area Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai," katanya.

Herry menjelaskan total pergerakan pesawat yang mendukung penutupan bandara saat Nyepi dengan menghentikan operasional sementara tercatat sebanyak 84 pesawat selama satu hari dengan rincian sebanyak 43 penerbangan berangkat dan 41 penerbangan datang.

Sedangkan maskapai penerbangan terbanyak yang melakukan pemberhentian operasional sementara selama Hari Raya Nyepi di Bandara Ngurah Rai tersebut adalah Garuda Indonesia dengan 23 penerbangan, Citilink 14 penerbangan, dan 12 penerbangan Wings Air.

"Pada Hari [Nyepi](Nyepi "") setiap tahunnya kami rutin melakukan pemberhentian operasional sementara, seluruh stakeholder aviasi sudah memahami hal tersebut dan selama ini dapat melaksanakannya dengan baik," ungkap Herry.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya