Perkuat Sistem Kesehatan dan Respon COVID-19, Indonesia Gandeng WHO dan Uni Eropa

Perwakilan WHO untuk Indonesia juga mengatakan bahwa perkuatan sistem kesehatan untuk merespon pandemi COVID-19 saat ini juga berguna dalam menghadapi wabah di masa depan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 14 Mar 2021, 12:00 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin tentang pengadaan vaksin COVID-19. (Foto: jabarprov.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menggandeng World Health Organization (WHO) dan Uni Eropa untuk memperkuat respon terhadap COVID-19, serta sistem kesehatan di Tanah Air agar di masa depan siap menghadapi situasi kedaruratan kesehatan.

Perwakilan WHO untuk Indonesia N Paranietharan mengatakan, pandemi COVID-19 merupakan pengingat bahwa sistem kesehatan yang kuat dan tangguh adalah investasi yang diperlukan untuk ekonomi yang berkembang, serta menjadi pilar utama bagi keamanan kesehatan nasional dan global.

"Tujuan utama dari kerja sama ini adalah untuk membangun sistem kesehatan yang lebih baik dan lebih tangguh untuk wabah di masa depan," kata N. Paranietharan dalam kegiatan virtual tersebut pada Jumat (12/3/2021).

N. Paranietharan mengatakan, penguatan dalam pelacakan kontak, laboratorium, serta aspek yang berbeda pada respon ini, tidak hanya bermanfaat untuk pandemi COVID-19 saat ini, tetapi juga di masa depan.

Vincent Piket, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam mengatakan, Team Europe menyediakan lebih dari 200 juta Euro untuk mendanai respon COVID-19 dan program kesehatan masyarakat, meningkatkan dukungan masyarakat sipil untuk masyarakat rentan, serta memperkuat sektor kesehatan dan kesiapsiagaan pandemi untuk jangka panjang.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Pentingnya Kerja Sama

Mengutip laman Kementerian Kesehatan, Sehat Negeriku, Uni Eropa juga menyediakan 2,66 juta Euro untuk WHO di Indonesia secara khusus, sebagai bagian dari pendanaan 20 juta dolar Euro untuk respons COVID-19 yang diimplementasikan WHO di Asia Tenggara.

WHO nantinya akan menggunakan dana tersebut untuk mendukung Kementerian Kesehatan dalam menekan laju penularan di masyarakat, serta mempertahankan layanan kesehatan esensial untuk mengurangi penyakit-penyakit dan kematian yang dapat dicegah.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pun menyambut kerja sama WHO-EU dan mengapresiasi inisiatif untuk berkontribusi mengimplementasikan pendekatan pengendalian COVID-19 di Indonesia.

Di kesempatan yang sama, Budi mengatakan ada empat pilar terkait respon terhadap pandemi yang harus dipenuhi. Mereka adalah: diagnostik, teraupetik, vaksinasi, dan peningkatan sistem kesehatan masyarakat.

Selain itu menurut Budi Gunadi, yang terpenting dari kerja sama tersebut adalah bagaimana memperkuat ekosistem sistem kesehatan Indonesia agar semakin tangguh.

"Saya percaya kita tidak bisa melakukannya sendiri. Kita perlu kerja sama. Kita tidak bisa bekerja secara eksklusif, kita perlu bekerja secara inklusif. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita perlu merangkul masyarakat untuk menciptakan dan membangun sebuah gerakan."


Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun

Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya