Liputan6.com, Bandung Barat - Program Bantuan Sembako Jawa Barat 2021 yang digulirkan Kementerian Sosial di 16 Kecamatan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat disoal warga.
Mereka mengeluhkan buruknya kualitas dan kuantitas barang yang diberikan, sehingga jauh dari memuaskan realisasi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tersebut bagi masyarakat.
Lelen, (40), salah satu penerima manfaat bantuan itu mengatakan, sejak pertama kali bantuan itu digulirkan beberapa tahun lalu, jumlah barang bantuan yang ia terima tidak sesuai dengan acuan yang diberikan pemerintah.
Baca Juga
Advertisement
"Memang sejak awal kualitas barang sudah begitu (jelek), kami hanya menerima," ujarnya pasrah, Ahad (14/3/2021).
Warga Kampung Manapa, Desa Karang Tanjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat itu kemudian merinci bantuan yang diterima mulai beras yang warnanya menguning dengan kategori medium.
"Seharusnya berasnya kan premium, ini malah medium dengan brokennya (pecahannya) di atas 20 persen," kata dia.
Kedua, jumlah telur sebanyak 12 butir, diperkirakan kurang dari satu kilogram. Padahal dengan ukuran telur yang diterima, seharusnya 15 butir, untuk mencapai berat 1 kg.
Kentang kecil sebanyak delapan biji dari yang dijanjikan satu kilogram. Satu bungkus tahu ukuran kecil, serta dua denden ukuran kecil, diperkirakan bobot dua ons.
"Total paling kalau dihitung-hitung sekitar harga pasaran setempat di warungan 150 ribu, itu penjual sudah mengambil keuntungan, padahal dana yang diterima dari pemerintah Rp200 ribu, jadi tidak sesuai dengan paket yang diterima" kata dia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Daging Ayam Bau Busuk
Hal senada dikeluhkan Lia Neliawati, (40), penerima manfaat bantuan lainnya. Menurut warga Kampung Cikamuning, Desa Tagog Apu, Kecamatan Tagog Apu tersebut, jumlah beras yang ia terima telah berkurang.
Rinciannya, beras sembilan kilogram, daging ayam satu kilogram dalam keadaan pucat dan membiru, dengan bau busuk menyengat, kacang hijau, telur dan buah-buahan yang jauh dari standar yang ditentukan.
"Saya harap tim satgas pangan, saber pungli atau aparat penegak hukum terjun ke masyarakat untuk mengetahui hal itu (penyimpangan)," ujar dia.
Sementara itu, Nana, Ketua RT 02 RW 4, Desa Karang Tanjung, Kecamatan Cililin mengakui besaran jumlah bantuan yang diberikan. Ia menyatakan hanya mendapatkan tugas untuk mengawal bantuan tersebut.
"Mohon maaf kalau soal isi bantuan bisa ditanyakan langsung ke mitra yang ditunjuk pemerintah," Nana berkilah.
Seperti diketahui, Kementerian Sosial menggulirkan program sembako dalam bentuk bantuan pangan tunai dengan nilai bantuan Rp200 ribu per bulan per keluarga.
Bantuan itu wajib dibelanjakan di e-warung setempat yang ditentukan oleh kemensos atau tempat-tempat penjualan makanan untuk bahan pokok karbohidrat, protein hewani, protein nabati dan sumber vitamin serta mineral.
Advertisement