Fimperkasa Utama Genjot Proyek Sektor Perumahan

Direktur Utama PT Fimperkasa Utama Mohamad Mulky Thalib menuturkan, permintaan masih besar untuk affordable housing atau perumahan terjangkau.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Mar 2021, 12:09 WIB
Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Fimperkasa Utama, perusahaan bergerak di bidang konstruksi mengembangkan ekspansi usaha untuk proyek perumahan. Perseroan melihat potensi pertumbuhan di proyek perumahan.

Direktur Utama PT Fimperkasa Utama  Mohamad Mulky Thalib menuturkan, permintaan masih besar untuk affordable housing atau perumahan terjangkau. Oleh karena itu, perseroan meningkatkan usaha di proyek perumahan tersebut.

"Jadi dalam waktu dekat ada beberapa proyek dari daerah pengembangan perumahan khusus ada di dua site Jaktim dan Bogor, sedang kami fokus. Affordable housing dikerjakan dengan pendanaan modal terlibat di bidang infrastruktur,” ujar dia saat paparan publik virtual dalam rangka penawaran saham perdana, ditulis Minggu (14/3/2021).

Ia menuturkan, area makin besar untuk meningkatkan usaha di affordable housing. “Dalam area itu ada recurring bisa sebagai pengelola dan mitra dalam berusaha,” ujar dia.

Selain itu, perseroan menyatakan, sektor konstruksi tidak terlalu terpengaruh pandemi COVID-19. Secara permintaan, pihaknya masih ekspansi di bidang konstruksi termasuk perumahan dan infrastruktur.

PT Fimperkasa Utama sedang proses menawarkan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO). Perseroan melepas 40 persen saham dari total modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Jumlah saham itu sebanyak-banyaknya 160 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 50. Harga saham yang ditawarkan Rp120-Rp 150 per saham. Total dana yang akan diraup dari IPO sekitar Rp 19,20 miliar-Rp 24 miliar.

Selain itu, perseroan juga akan menerbitkan waran sebanyak-banyaknya 40 juta waran seri I. Pihak yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Wanteg Sekuritas.

"Penawaran umum yang akan ditawarkan sebanyak-banyaknya 160 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 50, yang mewakili 40 persen. Penerbitan saham ini juga melekat 40 juta waran seri I yang diberikan cuma-cuma. Dengan perbandingan empat saham akan mendapatkan satu waran,” ujar Direktur PT Wanteg Sekuritas Dharma Lantap dalam paparan publik virtual, Rabu, 10 Maret 2021.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Dana Hasil IPO

Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ia menuturkan, penggunaan dana IPO antara lain sekitar 42,5 persen akan digunakan untuk modal kerja. 40 persen untuk penambahan kendaraan khusus alat berat dan 17,5 persen digunakan untuk pelunasan pinjaman. Selain itu, dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I untuk mendukung pembiayaan proyek erseroan.

"Saham yang akan dicatatkan 400 juta lembar saham. Harga saham yang ditawarkan Rp 120-Rp 150 per saham,” ujar dia.

Masa penawaran awal atau bookbuilding mulai 9-18 Maret 2021. Kemudian tanggal efektif pada 25 Maret 2021. Lalu masa penawaran pada 26-30 Maret 2021, penjatahan pada 31 Maret 2021, distribusi saham dan waran pada 1 April 2021, pengembalian dana 1 April 2021. "Tanggal listing pada 5 April 2021,” kata Dharma.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya