Doni Monardo: Februari 2021, Kematian Dokter Akibat COVID-19 Turun Drastis

Doni Monardo menyampaikan kematian dokter akibat COVID-19 pada Februari 2021 menurun drastis.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 15 Mar 2021, 14:00 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Kepala BNPB Doni Monardo saat Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana 2021, Selasa (9/3/2021) di Graha BNPB, Jakarta. (Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengungkapkan, kematian dokter dan tenaga kesehatan akibat COVID-19 turun drastis pada Februari 2021. Angka ini berbeda jauh dari Desember 2020 - Januari 2021.

Menurut Doni, turunnya kematian dokter akibat COVID-19 berkat keberhasilan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro. Selama PPKM mikro, kasus aktif, dan angka keterpakaian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) turun serta kesembuhan naik.

"Kematian dokter akibat COVID-9 mencapai rekor pada Januari 2021 sebanyak 58 orang. Kemudian Februari, setelah PPKM mikro, kita lihat angka kematian mengalami penurunan sebanyak 22 dokter meninggal. Ini berkat kerja keras kita menyelenggarakan PPKM mikro sampai ke tingkat RT/RW," ungkap Doni saat Rapat Koordinasi Satgas Nasional, Minggu, 14 Maret 2021.

Data Satgas Nasional per 14 Maret 2021 juga mencatat, jumlah kematian tenaga kesehatan lain sebanyak 61 orang meninggal dunia pada Februari 2021. Berbeda pada Januari 2021, yang mencapai 167 nakes meninggal akibat COVID-19.

Kemudian ada penambahan 6 dokter meninggal dunia akibat COVID-19 pada awal Maret 2021. Penurunan kematian dokter dan tenaga kesehatan ini juga seiring dengan kasus aktif COVID-19 yang menurun.

"Setelah PPKM mikro, kasus aktif kita juga turun. Saat ini, kasus aktif berada di angka 137.912 kasus. Sebelumnya, pada Januari 2021, kasus aktifnya 175.095 dan 176.672 kasus pada Februari," lanjut Doni Monardo.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Kematian Dokter Turun, Jumlah Pasien COVID-19 Berkurang

Petugas medis memeriksa suhu tubuh pasien OTG Covid-19 di Graha Wisata Ragunan, Jakarta, (21/12/2020). Pasien positif Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan hanya perlu isolasi mandiri selama 10 hari. (merdeka.com/Arie Basuki)

Pada Rapat Koordinasi Satgas Nasional minggu lalu, Doni Monardo mengatakan, kasus aktif yang tinggi membuat menyebabkan kapasitas tempat tidur pasien COVID-19 di sejumlah provinsi di atas 70 persen.

"Seperti di Banten, BOR-nya mencapai 100 persen. Dampaknya, angka kematian dokter semakin meningkat pada Januari, Kemudian pada Februari 2021, angka kematian dokter mengalami penurunan yang sangat pesat sekali," katanya.

"Kenapa demikian? Karena jumlah (pasien COVID-19) yang dirawat di rumah sakit semakin berkurang. Dengan begitu, beban tugas dokter semakin berkurang."

Oleh karena itu, penurunan kasus aktif dan keterpakaian tempat tidur COVID-19 juga kesembuhan meningkat berdampak pada jumlah pasien yang dirawat ini perlu dijaga.

"Ini yang harus kita jaga. Seluruh tenaga kesehatan, dokter dan perawat serta unsur tenaga kesehatan lainnya. Kalau kita bisa lakukan dengan baik, maka akan menekan kematian dokter," pungkas Doni.

"Dokter juga semakin maksimal memberikan pelayanan kepada seluruh warga negara. Otomatis juga ke depan kita harapkan, angka kematian nasional semakin berkurang."


Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya