Cara Baru Lawan Junta Militer, Demonstran Myanmar Ramai-Ramai Bikin Tato Bertema Kudeta

Para demonstran di Myanmar membuat tato di tubuhnya sebagai bentuk penolakan atas kudeta militer.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 15 Mar 2021, 12:02 WIB
Masyarakat Myanmar membuat tato bertemakan protes anti kudeta militer. (Foto: Mashable/ David Doyle)

Liputan6.com, Yangon - Orang-orang di Myanmar yang memprotes perebutan kekuasaan oleh militer, yang telah memicu kekerasan yang meluas di negara itu, memiliki cara baru dalam menentang militer. Mereka beramai-ramai membuat tato bertema kudeta.

Beberapa memilih untuk menuliskan "Kebebasan dari Ketakutan" atau "Revolusi Musim Semi" di tubuh mereka, sementara yang lain menyukai gambar wajah pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi atau penghormatan gerakan tiga jari, seperti dilansir Channel News Asia, Senin (15/3/2021).

"Motif ini menjadi semakin populer sejak junta merebut kekuasaan pada 1 Februari," kata seniman tato.

Lebih dari 80 orang telah tewas dan 2.100 orang ditangkap dalam tindakan keras oleh polisi dan pasukan keamanan pada protes harian di seluruh negara Asia Tenggara, kata sebuah kelompok advokasi.

"Saya merasa seperti kehilangan masa depan ketika mendengar berita pada 1 Februari. Saya merasa sangat kesakitan dan saya tidak ingin ... melupakan rasa sakit itu selamanya," kata seorang wanita berusia 23 tahun di sebuah ruang tamu di Yangon, yang tidak ingin disebutkan namanya.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Makna Tato

Para pengunjuk rasa mengambil bagian dalam demonstrasi menentang kudeta militer di Myitkyina di negara bagian Kachin Myanmar (8/3/2021). Bentrokan warga anti kudeta militer dengan aparat keamanan Myanmar masih terus berlangsung. (AFP/STR)

Dia berkata bahwa dia menuliskan pesan "Kebebasan dari Ketakutan" di tubuhnya sehingga dia tidak akan pernah melupakan rasa sakit itu dan untuk menunjukkan kepada generasi yang lebih muda "bagaimana kita menyingkirkan sistem ini".

Banyak seniman tato memberikan jasanya kepada orang-orang secara gratis untuk menunjukkan solidaritas pada hari-hari setelah kudeta pada awal Februari. Setelah ada laporan bahwa beberapa di antara mereka ditangkap, banyak tempat yang berusaha merahasiakannya meski terus menawarkan diskon besar.

"Mereka mengancam kami dengan senjata. Tapi revolusi kami tidak akan menang jika kami takut," kata seorang pelanggan di Yangon. "Jadi kita harus menyingkirkan ketakutan semacam ini untuk menang dalam revolusi kita."

Para pemimpin Amerika Serikat dan beberapa sekutunya berjanji pada hari Jumat untuk bekerja sama memulihkan demokrasi di Myanmar.


Infografis Kudeta Militer Myanmar:

Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya