Kisah Perjuangan Pria Jepang Mencari Istrinya, Setelah 10 Tahun Tsunami Fukushima

Berikut kisah perjuang seorang pria Jepang, yang tanpa menyerah mencari istrinya yang hilang setelah 10 tahun tsunami di Fukushima.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mar 2021, 22:35 WIB
Ilustrasi tsunami (Pixabay)

Liputan6.com, Tokyo- Sudah 10 tahun sejak Yasuo Takamatsu kehilangan istrinya, Yuko, ketika tsunami dahsyat melanda Kota Onagawa, di prefektur Miyagi, Jepang.

Tetapi, Yasuo terus mencari istri tercintanya setiap minggu.

Dilansir Oddity Central, Senin (15/3/2021) pada hari Yuko menghilang, tepatnya dalam bencana tsunami tahun 2011, Yasuo menerima satu SMS terakhir darinya.

Isi SMS tersebut adalah, "Apakah kamu baik-baik saja? Saya ingin pulang ke rumah".

Yasuo telah melakukan pencarian sejak saat itu, dan memutuskan untuk tidak akan berhenti sampai dia menemukan istrinya - atau sampai dia berhenti bernapas.

Pada awalnya, Yasuo mencari Yuko di area darat, mulai dari tepi sungai tempat dia terakhir terlihat, hingga di sepanjang pantai Onagawa, di hutan dan pegunungan terdekat.

Dua tahun setelah kepergiannya, Yasuo menghubungi toko selam setempat untuk meminta pelajaran menyelam, sehingga dia bisa mulai mencari istrinya di laut.

Yasuo pun telah melakukan penyelaman mingguan selama tujuh setengah tahun terakhir, mengumpulkan hampir 500 pencarian bawah air.

Ia pun dibantu dalam pencarian bawah airnya oleh Masayoshi Takahashi, instruktur selam yang mengajarinya menyelam.

Dia telah melacak penelusuran Yasuo, mencatat area mana yang telah dia sisir, kedalaman apa yang dia telusuri, hingga bentuk dari setiap area yang diraih, dan lain-lainnya.

Saksikan Video Berikut Ini:


Belum Menemukan Petunjuk

Ilustrasi tsunami (Unsplash.com)

 

Terlepas dari upaya gabungan mereka, belum adanya petunjuk tentang nasib Yuko yang ditemukan.

"Saya selalu berpikir bahwa dia mungkin berada di suatu tempat di dekat sini," kata Yasuo, baru-baru ini mengatakan kepada Associated Press, menambahkan bahwa dia akan terus mencari istrinya selama tubuhnya masih bisa bergerak.

Terlepas dari penyelaman mingguannya, pria berusia 64 tahun itu juga bergabung dengan pihak berwenang setempat dalam pencarian bawah air untuk 2.500 orang yang masih belum ditemukan setelah bencana tsunami 2011.

Dalam pencariannya, Yasuo telah menemukan segala macam barang milik warga yang hilang, tetapi masihh belum ada yang bisa membantu menutup pencariannya selama satu dekade.

Namun Yasuo tidak menyerah dan setiap minggu tetap mengenakan pakaian selam dan mempertaruhkan nyawanya untuk mencari istrinya.

"Di SMS terakhir yang dia kirimkan kepada saya, dia berkata, 'Kamu baik-baik saja? Saya ingin pulang," cerita Yasuo.

"Aku yakin dia masih ingin pulang," ucapnya.

 

Reporter: Veronica Gita


Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19

Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya