Liputan6.com, Jakarta Saat tidak muncul di depan publik dan diisukan menghilang selama tiga bulan, Bos Alibaba, miliarder Jack Ma rupanya masih melakukan perjalanan bisnis dengan jet pribadinya, namun lebih jarang dari biasanya.
Dalam artikel yang dirilis Financial Times, Senin (15/3/2021), Jack Ma tidak melakukan perjalanan ke luar negeri untuk menghindari konfliknya dengan pemerintah China, seperti rumor yang banyak menyebar. Meski sebenarnya ia bisa terbang ke New York bahkan London dengan jet pribadinya itu.
Advertisement
Data Radarbox, lembaga yang khusus merekam perjalanan pesawat menunjukkan jet pribadi Jack Ma hanya melakukan penerbangan di dalam negeri selama taipan itu dinyatakan hilang oleh publik.
Artikel tersebut menunjukkan terjadi penurunan intensitas perjalanan yang dilakukan Jack Ma. Sebelum pernyataan kontroversialnya bulan Oktober yang memicu konflik dengan pemerintahan Xi Jinping, Radarbox mencatat Jack Ma melakukan perjalanan ke luar kota rata-rata sekali dalam tiga hari.
Namun sejak November 2020 hingga Februari 2021, ia hanya melakukannya sekali dalam semingu. Paling sering dilakukan ke Beijing, Hangzhou dan Pulau Hainan.
Dikutip dari Bloomberg, selama masa hiatusnya dari kegiatan publik, miliarder China ini diselimuti rumor bahwa dirinya berada di Singapura untuk menghindari konfliknya dengan pemerintahan.
Namun ada juga yang beranggapan salah satu orang terkaya dunia ini diam di rumahnya karena pengawasan ketat pemerintah. Namun, pada awal Februari ia diketahui sedang bermain golf di sebuah resort di pulau Hainan.
Saksikan Video Ini
Rutin ke Beijing
Catatan perjalanan ini mengafirmasi masih kuatnya peran Ma terlibat menegosiasikan permasalahan perusahannya, Ant Group yang merupakan anak usaha dari Alibaba Group. Sekalipun Ma sebenarnya tidak lagi menjabat sebagai CEO.
Saat regulator China memanggil Ant Group, Ma yang justru datang langsung. Ini terlihat dari catatan perjalannya jetnya, Ma terbang ke Beijing sehari pasca pernyataan kontroversialnya dan menetap di sana selama empat hari.
Beberapa hari kemudian, pada 1 November jet pribadinya kembali melakukan penerbangan ke Beijing dari markasnya di Hangzhou.
Saat itu, pertama kali pemerintah China mengumumkan mereka memanggil Ant Group untuk membicarakan rencana penetapan aturan baru yang bakal menghambat IPO mereka.
Perjalanan berikutnya ke ibu kota Beijing dilakukan di hari Natal, setelah pemerintah China secara terbuka mengundang Ant Group untuk diskusi kedua. Kabarnya, diskusi tersebut membahas tentang "pengawasan keuangan, persaingan yang sehat, dan perlindungan konsumen"
Pada akhir Januari, jetnya kembali ke Beijing saat Ant Group dan regulator menyusun rencana restrukturisasi yang telah disetujui tetapi belum diumumkan secara publik.
Advertisement