Turki Minta Rusia Hentikan Serangan Rezim Assad ke Rakyat Sipil

Turki minta operasi militer Rusia agar lebih hati-hati di Suriah.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 15 Mar 2021, 15:56 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Source: AP Photo/Burhan Ozbilici)

Liputan6.com, Aleppo - Pemerintah Turki meminta agar Rusia menyetop serangan rezim Bashar Al-Assad di . Penyebabnya setelah misil dari rezim Suriah berdampak ke pemukiman sipil pada Senin dini hari (15/3/2021).

Di Suriah, pemerintah Rusia memihak Presiden Bashar Al-Assad di Aleppo. Misil yang ditembak tersebut berasal dari bandara Kuweires yang dikendalikan rezim Assad.

Pihak Turki secara formal meminta Rusia memberitahu rezim Assad agar menghentikan serangan.

"Setelah tembakan dimulai di area Perisai Eufrat dan rakyat sipil ditarget, sebuah notifikasi telah dikirim ke pihak Federasi Rusia untuk menyetop penembakan," ujar pihak Kementerian Pertahanan Nasional Turki, dilaporkan Anadolu.

Perisai Eufrat (Euphrate Shield) adalah operasi militer milik Turki dan pasukan oposisi Suriah. Operasi itu dimulai pada 2016.

Kementerian Pertahanan Nasional Turki menyebut sudah mengirim peringatan kepada pasukan mereka di wilayah tersebut, dan perkembangan akan terus diikuti.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Presiden Assad Positif COVID-19

Presiden Suriah Bashar al-Assad (AP/SANA)

Pekan lalu, Presiden Suriah Bashar Al-Assad (55) dilaporkan positif COVID-19. Ini menambah daftar pemimpin negara terinfeksi virus tersebut. 

Istrinya, Asma Al-Assad (45) juga positif. 

 

"Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan istrinya telah dites positif virus corona COVID-19 berdasarkan pernyataan kepresidenan," demikian laporan Al-Arabiya, Senin (8/3/2021).

Sebelumnya, ada sejumlah pemimpin negara yang terpapar COVID-19, mulai dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. 

Ketiganya sudah sembuh dari COVID-19. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya