WHO dan China Ingin Lacak Asal Muasal COVID-19 di Seluruh Dunia

Tim WHO-China ingin mencari sumber COVID-19 di seluruh dunia usai investigasi di Wuhan tak membuahkan hasil.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 15 Mar 2021, 17:02 WIB
Penumpang yang mengenakan pakaian pelindung berkumpul di luar Stasiun Hankou, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Rabu (8/4/2020). Setelah 11 minggu lockdown, layanan kereta di kota yang menjadi titik awal pandemi virus corona COVID-19 ini kembali beroperasi. (AP Photo/Ng Han Guan)

Liputan6.com, Beijing - Tim gabungan WHO dan China telah menyelesaikan pencarian asal muasal virus corona (COVID-19) di Wuhan dan hasilnya nihil. Kini, mereka menyarankan mencari sumber aslinya di berbagai negara.

Seperti diketahui, tim WHO tiba di China sekitar setahun usai pandemi terjadi. Mereka mengunjungi beberapa lokasi kunci di Wuhan, mulai dari laboratorium, hingga pasar.

Permintaan investigasi global ini disampaikan oleh Liang Wannian, anggota tim gabungan WHO-China, kepada para diplomat Eropa pada Jumat lalu (12/3).

Menurut laporan media pemerintah China, Xinhua, Senin (15/3/2021), Liang Wannian menyampaikan kesimpulan dari investigasi gabungan tersebut, namun hasilnya masih dipenuhi ketidakpastian.

Berikut beberapa temuan dan saran yang ia sampaikan terkait COVID-19:

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Ucapan Liang

Pekerja bersiap memasukkan limbah medis ke dalam bucket elevator di Wuhan Beihu Yunfeng Environmental Technology Co., Ltd. di Distrik Qingshan, Wuhan, Hubei, China, Rabu (4/3/2020). Perusahaan ini memiliki kapasitas pembuangan limbah medis virus corona (COVID-19) hampir 15 ton per hari. (Xinhua/Cai

Pertama Liang menyebut COVID-19 mirip dengan virus corona yang muncul di kelelawar dan pangolin. Akan tetapi, hal itu belum cukup untuk memastikan bahwa dua hewan itu adalah "leluhur langsung" dari COVID-19.

"Spesies-spesies lainnya juga bisa menjadi potensi inang," tulis Xinhua seraya mengutip Liang.

Kedua, kasus pertama di Wuhan adalah pada 8 Desember 2019. Pasar seafood Huanan hanya diduga sebagai lokasi penyebaran, namun bukan sumber awal.

Ketiga, virusnya ternyata ditemukan pada tes lingkungan di Huanan setelah pasarnya ditutup, terutama pada produk aquatic. Namun, Liang berkata masih belum ada kepastian.

Dijelaskan bahwa virus corona di pasar itu bisa saja dikenalkan dari orang-orang yang sudah terinfeksi, produk rantai dingin yang terkontaminasi, dan produk hewan.

"Tetapi ini masih belum jelas," tulis Xinhua.


Mencari di Negara Lain

Liu Huan (kanan), petugas medis dari Provinsi Jiangsu, memasuki sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Tenaga medis dari seluruh China mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit itu. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Liang Wannian juga meminta agar tim WHO mencari sumber COVID-19 di berbagai negara dunia.

"Agar mencari kemungkinan kasus-kasus dini pada skala yang lebih luas di seluruh dunia," tulis Xinhua.

Liang mengajak agar para ilmuwan di seluruh dunia ikut mencari spesies-spesies hewan yang mungkin bisa menjadi inang virus. Hewan selain kelelawar diminta ikut diperiksa.

Selain itu, ia mengimbau agar terus mempelajari peran cold chain dan makanan beku pada transmisi virus.

Investigasi WHO di China dilaksanakan pada 14 Januari hingga 10 Februari 2021.


Infografis COVID-19:

Infografis 4 Tips Aman Hindari Covid-19 Saat Harus Mengantre. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya