Sejumlah Benda Ini Sudah Jadi Cagar Budaya di Lamongan

Menurut Alamudin, pengajuan penetapan status cagar budaya tersebut berdasarkan data dan kajian sejarah dari tim ahli sejarah.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mar 2021, 20:12 WIB
Ilustrasi - Cagar Budaya Gedung Pecinan kantor NV Ko Lie, perusahaan ekspor impor pada masa kolonial, sebelum dibongkar. (Liputan6.com/Istimewa/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Surabaya - Sejumlah situs sejarah di Lamongan sudah mengantongi SK penetapan sebagai Cagar Budaya dari  Bupati Lamongan.

"Ya, sudah ada beberapa situs sejarah yang sudah di-SK-kan oleh Bupati Lamongan," kata Kabid Kebudayaan Disparbud Lamongan, Miftah Alamudin, Senin (15/3/2021) dikutip dari TimesIndonesia.

Beberapa cagar budaya tersebut diantaranya adalah sepasang gentong dan watu pasujudan atau prasasti di pelataran Masjid Agung Lamongan, menara air peninggalan Belanda di Alun-Alun Lamongan.

Selain itu, ada juga kelas panggung di SMPN 1 Lamongan dan Candi Patakan yang berada di Desa Patakan, Kecamatan Sambeng.

Menurut Alamudin, pengajuan penetapan status cagar budaya tersebut berdasarkan data dan kajian sejarah dari tim ahli sejarah.

"Rekomendasi penetapan dan SK bupatinya sudah turun per Februari lalu," tuturnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Libatkan Tim Ahli

Alamudin menambahkan, dengan mengantongi SK sebagai Cagar Budaya, maka benda, bangunan, atau situs bersejarah tersebut memiliki kekuatan hukum. "Selain itu Pemkab Lamongan juga bisa melindungi cagar budaya tersebut," ujarnya.

Miftah mengungkapkan, dibutuhkan proses panjang untuk penetapan dan menjadikan situs sejarah di Lamongan memiliki SK sebagai Cagar Budaya. Pasalnya, tim ahli yang dibentuk tidak hanya mendata tapi juga menyidangkan benda-benda tersebut.

"Tim ahli cagar budaya yang kami libatkan juga sudah bersertifikasi sesuai keahlian," kata Alamudin. 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya