PTBA Siapkan Dua Jalur untuk Genjot Kapasitas Angkutan Batu Bara

Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin menuturkan, perseroan bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengembangkan proyek angkutan batu bara jalur kereta api.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Mar 2021, 22:25 WIB
Aktivitas pekerja menggunakan alat berat saat menurunkan muatan batu bara di Pelabuhan KCN Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Berdasarkan data ICE Newcastle, ekspor batu bara Indonesia menurun drastis mencapai 5,33 juta ton dibandingkan pekan sebelumnya 7,989 ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menyiapkan dua jalur baru untuk mengembangkan proyek peningkatan kapasitas angkutan batu bara. Jalur tersebut melalui jalur utara dari Tanjung Enim dan jalur selatan dari Tarahan, Lampung.

Pengembangan proyek tersebut untuk meningkatkan kapasitas angkutan batu bara seiring memanfaatkan momentum tingginya permintaan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan sektor energi.

Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin  menuturkan, perseroan bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengembangkan proyek angkutan batu bara jalur kereta api dengan kapasitas  batu bara 72 juta ton per tahun pada 2025.

"Kami telah menyiapkan dua jalur baru, yakni jalur utara dari Tanjung Enim dan jalur selatan dari Tarahan (Lampung),” tutur Arviyan, seperti dilansir dari Antara, Senin (15/3/2021).

Di jalur utara dari Tanjung Enim-Dermaga Keramasan (Palembang), perusahaan menargetkan kapasitas angkutan termasuk batu bara menjadi 20 juta ton per tahun, yang mana PT KAI harus membangun dermaga baru di Keramasan (Palembang) dengan target beroperasi pada 2024.

Sedangkan, kapasitas angkut di jalur utara hanya 5 juta ton per tahun berdasarkan catatan kuartal I-2020. PTBA berharap kapasitas angkut ini bisa bertambah menjadi 7 juta ton pada kuartal III 2021.

Sementara itu dari jalur selatan dari Tanjung Enim-Dermaga Tarahan-1 (Lampung) dilakukan pengembangan kapasitas jalur eksisting menjadi 25 juta ton per tahun. Sedangkan Tarahan-2, dengan kapasitas angkut 20 juta ton/tahun dan direncanakan akan beroperasi pada Juli 2025.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gandeng Pelindo II

Aktivitas pekerja saat mengolah batu bara di Pelabuham KCN Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Berdasarkan data ICE Newcastle, ekspor batu bara Indonesia menurun drastis 33,24 persen atau mencapai 5,33 juta ton dibandingkan pekan sebelumnya 7,989 ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Perseroan juga menggandeng PT Pelindo II untuk mengembangkan kapasitas angkutan batu bara.. PTBA telah menandatangani Head of Agreement (HoA/Perjanjian Induk) untuk pengembangan kapasitas angkutan batu bara dan/atau komoditas lainnya melalui sungai dan pelabuhan di Sumatera Selatan.

“Kerja sama pengembangan angkutan batu bara ini dilakukan untuk menyukseskan tujuan pembangunan koridor ekonomi Sumatera Selatan sebagai lumbung energi,” tutur dia.

Sementara itu, PTBA menargetkan kenaikan volume produksi dari 24,8 juta ton pada 2020 menjadi 29,5 juta ton pada 2021. Perseroan juga menargetkan kenaikan penjualan dari 26,1 juta ton pada 2020 menjadi 30,7 ton pada 2021.

Pada 2021, Perseroan akan meningkatkan investasi dalam mengembangkan diversifikasi usaha, hilirisasi batu bara. Total investasi yang direncanakan pada 2021 untuk sektor tersebut adalah sebesar Rp3,8 triliun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya