Liputan6.com, Jakarta Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui Pusat Pengembangan Sistem Seleksi (PPSS) melakukan benchmark untuk bertukar informasi dan pandangan dengan PT Telkom Indonesia guna meningkatkan metode sistem seleksi ASN seperti CPNS 2021.
Kepala PPSS BKN Mohammad Ridwan menyebutkan, terdapat sejumlah kesamaan sistem rekrutmen yang dilakukan oleh PT Telkom dengan sistem seleksi ASN saat ini.
Advertisement
"Misalnya adanya afirmasi untuk putra-putri Papua, kelompok CPNS yang direkrut didominasi oleh pelamar fresh graduate, dan rekrutmen kelompok profesional yang diakomodir UU ASN melalui Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)," tuturnya dalam keterangan tertulis, Selasa (16/3/2021).
Sementara Manajer Strategi Staffing PT Telkom Indonesia Iwan Safari coba memaparkan rangkaian pengelolaan SDM, khususnya dari aspek sistem rekrutmen yang selama ini diadposi oleh pihaknya.
Dalam hal ini, Iwan menyampaikan beberapa skema seleksi yang dikategorikan menjadi fresh graduate hore recruitment system dan professional hore recruitment system.
"Kelompok SDM yang disasar PT Telkom berasal dari kalangan fresh graduate dan kalangan profesional dengan menggunakan metode rekrutmen yang berbeda pula," ujar Iwan.
Iwan menambahkan, PT Telkom telah mengakomodir pegawai yang berasal dari kelompok disabilitas dan putra-putri Papua sesuai arahan Pemerintah.
"Cakupan SDM yang disasar kurang lebih sama dengan seleksi ASN dan CPNS 2021. Begitu juga dengan skema seleksinya, mulai diawali dengan seleksi administrasi dan seleksi pengetahuan umum termasuk wawasan kebangsaan," ungkap dia.
Namun PT Telkom sudah mengadopsi online phsycological test dan digital assesment, sampai dengan screening interkasi dan penggunaan media sosial pelamar," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemerintah Baru Tetapkan 711.627 Formasi CPNS 2021 dan PPPK
Pemerintah berencana membuka sekitar 1,3 juta formasi untuk pengadaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2021 dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada tahun ini.
Namun, jumlah rencana penetapan yang masuk untuk kedua seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) tersebut baru sebanyak 711.627 formasi. Namun, jumlah tersebut masih bisa bertambah sebelum formasi final CPNS 2021 dan PPPK diumumkan pada akhir Maret 2021.
"Itu masih bergerak. Akhir maret ini difinalkan," kata Plt Deputi bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Teguh Widjinarko kepada Liputan6.com, Sabtu (13/3/2021).
Namun begitu, Teguh belum bisa menyampaikan berapa posisi terakhir jumlah formasi CPNS 2021 dan PPPK yang telah ditetapkan. Begitu juga dengan target perekrutan 1,3 juta CASN, yang menurutnya itu jadi kewenangan Menteri PANRB Tjahjo Kumolo.
"Yang ini belum bisa saya sampaikan. Ini menjadi kewenangan pak Menteri Tjahjo," ujar Teguh.
Adapun berdasarkan rencana Kebijakan Pengadaan ASN 2021 yang dipaparkan Teguh dalam Rapat Koordinasi Penyederhanaan Birokrasi dan Pengadaan CASN Tahun 2021, Rabu (3/3/2021), jumlah kebutuhan untuk CPNS 2021 dan PPPK sebesar 1.305.485 formasi.
Terdiri dari 83.669 formasi untuk instansi pusat (kementerian/lembaga), dan 1.221.816 formasi untuk instansi daerah (pemerintah provinsi/kabupaten/kota).
Jumlah tersebut terbagi sebanyak 1.032.714 untuk formasi Guru PPPK, 70.008 formasi untuk PPPK non-guru, dan 119.094 formasi untuk seleksi CPNS 2019.
Jumlah kebutuhan 1.305.485 formasi untuk CPNS 2021 dan PPPK tersebut telah ditetapkan dalam Surat Menteri PANRB Nomor B/1379/M.SM.01.00/2020.
Advertisement