Wagub Sebut Pemprov DKI Tak Bisa Putuskan Sepihak Sekolah Tatap Muka

Wagub DKI menyatakan, ada sejumlah syarat dan indikator yang harus dipenuhi sebelum menerapkan sekolah tatap muka di ibu kota.

oleh Ika Defianti diperbarui 16 Mar 2021, 09:00 WIB
Petugas membersihkan tempat cuci tangan di SD Negeri Kota Bambu 03/04, Jakarta, Sabtu (21/11/2020). Pemerintah pusat memberikan kewenangan pemerintah daerah membuka sekolah dan melakukan pembelajaran tatap muka pada semester genap tahun ajaran 2020/2021. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur (Wagub) DKI, Ahmad Riza Patria menyatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum memutuskan pelaksanaan sekolah tatap muka di ibu kota pada tahun ajaran baru 2021.

Riza menuturkan, pelaksanaan sekolah tatap muka harus memenuhi sejumlah syarat dan indikator. Menurutnya, Pemprov DKI tidak bisa memutuskan pembelajaran tatap muka secara sepihak.

"Sekalipun membolehkan, tapi kalau orangtua tidak berkenan, kan tidak jadi. Jadi tidak bisa sepihak, kami juga harus memperhatikan kekhawatiran para orangtua terhadap anak-anak," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/3/2021).

Dia menuturkan, bila pembelajaran tatap muka dilakukan di Jakarta, maka akan dimulai dari sekolah dengan tingkat paling tinggi, yakni SMA dan sederajatnya.

Kemudian, setiap sekolah juga harus menyiapkan sejumlah sarana pendukung kegiatan belajar tatap muka yang berlangsung di tengah situasi pandemi Covid-19.

"Jadi tahapan paling tua, paling senior lah kan begitu. Nanti ada tahapan," ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Jokowi Targetkan Sekolah Tatap Muka Juli 2021

Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan vaksinasi Covid-19 kepada tenaga pendidik dapat rampung pada Juni 2021. Dengan begitu, maka pembelajaran tatap muka dapat dimulai pada Juli 2021.

Hal ini disampaikan Jokowi usai meninjau pelaksanaan vaksinasi kepada guru dan tenaga pendidik di SMAN 70 Jakarta, Rabu (24/2/2021). Setidaknya, ada 650 tenaga kependidikan yang mengikuti vaksinasi tersebut.

"Targetnya, pada bulan juni nanti 5 juta guru, tenaga pendidik dan kependidikan semuanya insya allah sudah bisa segera kita selesaikan. Sehingga bulan Juli saat mulai ajaran baru semuanya bisa berjalan normal kembali," kata Jokowi seperti yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden.

Adapun kunjungan Jokowi tersebut untuk memastikan pelaksanaan vaksinasi kepada guru dan tenaga pendidik yang dimulai Rabu hari ini berjalan lancar. Dia berharap pelaksanaan vaksinasi ke tenaga pendidik di DKI Jakarta dapat dilakukan juga di provinsi-provinsi lain.


10 Jurus Cegah Klaster Sekolah Tatap Muka

Infografis 10 Jurus Cegah Klaster Sekolah Tatap Muka (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya