Ribuan Karyawan VW Jadi Korban Strategi Bisnis Baru Perusahaan

Volkswagen (VW) menawarkan opsi pensiun dini kepada ribuan karyawannya seiring dengan strategi bisnis baru yang mereka siapkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mar 2021, 11:06 WIB
Logo Volkswagen (Foto: deviantart.net)

Liputan6.com, Jakarta - Volkswagen (VW) menawarkan opsi pensiun dini kepada ribuan karyawannya seiring dengan strategi bisnis baru yang mereka siapkan.  

Dalam pengumuman yang disampaikan Minggu, 14 Maret 2021 waktu setempat, VW melaporkan akan memangkas ribuan pekerjanya untuk menambah ruang bagi investasi kendaraan listrik dan berbagai teknologi terbaru.

Pabrik VW di Wolfsburg, Jerman rencananya akan difokuskan memproduksi mobil hybrid, e-mobil, kendaraan berbasis perangkat lunak tanpa batas, dan teknologi self-driving atau swakemudi.

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi salah satu strategi VW untuk mendapatkan kembali mahkotanya sebagai produsen mobil terbesar di dunia saat memasuki era hijau baru.

VW dan anak perusahaannya menjual 9,3 juta mobil pada tahun 2020. Toyota menyalip dan merebut tahta produsen mobil terbanyak dunia dengan menjual 9,5 juta unit.

Untuk melancarkan ambisi besarnya tersebut, manajemen VW sedang membahas kesepakatan dengan serikat perihal pensiun dini atau setengah pensiun. Kesepakatan sebelumnya mengesampingkan PHK paksa hingga akhir dekade ini.

Surat kabar keuangan Jerman Handlesblatt melaporkan rencana PHK yang dilakukan VW akan menelan biaya sekitar US$ 597 juta dan dan 5.000 pegawai akan terkena imbasnya.

Manajemen Volkswagen menolak memberikan angka keseluruhan, hanya mengatakan perusahaan mengharapkan hingga 900 pekerja untuk memilih pensiun dini dan ribuan dapat mengambil setengah pensiun.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Stop Terima Pegawai Baru 

Perusahaan juga memperpanjang pembekuan perekrutan hingga akhir 2021. Sebelumnya hanya diberlakukan hingga kuartal pertama. Perekrutan eksternal hanya dapat dilakukan di bidang-bidang seperti mobil listrik, digitalisasi dan pengembangan sel baterai, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Kepala personalia Volkswagen, Gunnar Kilian, mengatakan bahwa " manajemen biaya yang ketat secara terus menerus" akan memungkinkan para eksekutif untuk " membiayai investasi yang diperlukan di masa depan."

Perusahaan, yang juga mencakup anak perusahaan Porsche, Audi dan Seat, telah mengalokasikan hampir setengah dari 150 miliar Euro anggaran penelitian dan pengembangannya untuk rencana tersebut.

 


Pandemi Bukan Lagi Masalah 

Para eksekutif mengatakan kepada investor bulan lalu bahwa mereka yakin bahwa efek pandemi virus korona telah " berhasil diatasi" .

Mereka juga menunjuk pada " pemulihan cepat" dari operasi Volkswagen yang sangat menguntungkan di China yang telah membantu korporasi mengatasi gejolak ekonomi baru-baru ini.

Langkah VW untuk mulai memproduksi mobil ramah lingkungan kemungkinan dipicu tekanan dunia global terhadap pencemaran lingkungan. Hal itu sebagian disebabkan oleh skandal polusi diesel pada tahun 2015 yang mengungkapkan bahwa pembuat mobil tersebut telah memasang beberapa kendaraan dengan perangkat curang untuk lulus uji emisi.

Regulator UE telah menetapkan target emisi yang ketat yang akan memaksa Volkswagen untuk meningkatkan proporsi kendaraan hibrida dan listrik dari penjualan mobil Eropa menjadi 60 persen pada tahun 2030. Itu naik dari target sebelumnya sebesar 40 persen.

Volkswagen mengatakan pada bulan Oktober pihaknya sedang meninjau kepemilikannya atas merek mobil sport Italia, Lamborghini, sebagai bagian dari perombakan tersebut.


Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya