Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jawa Barat menyatakan jumlah pasien COVID-19 yan dirawat di rumah sakit rujukan alami penurunan menurun. Berdasarkan data per tanggal 12 Maret 2021, jumlah tempat tidur isolasi tersedia sebanyak 12.711 unit, yang terpakai 6.959 tempat tidur.
Laporan yang diterima oleh Komite Penanggulangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Jawa Barat menyebutkan keterisian tempat tidur isolasi COVID-19 di rumah sakit (BOR) dalam empat pekan mengalami penurunan dari tanggal 21 Februari 2021 (58.10 persen) hingga tanggal 12 Maret 2021 (54,75 persen).
Advertisement
"Per hari ini dilaporkan tinggal 54 persen. Sempat 80 persen - 70 persen diawal tahun. Terus menunjukan karena ada korelasi kasusnya makin turun, maka yang ke rumah sakit juga tidak banyak. Sehingga tingkat keterisian yang dilaporkan oleh rumah sakit - rumah sakit, ada di angka 54 persen," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan daring dari Mapolda Jawa Barat, Bandung, Senin, 15 Maret 2021.
Penurunan Sejak Februari
Penurunan tingkat keterisian rumah sakit ini mulai terlihat sejak 1 Februari 2021. Pada saat itu dari tempat tidur isolasi yang tersedia 9.996 unit, hanya terisi 6.906 tempat tidur.
Sepekan kemudian, tanggal 7 Februari 2021 dari 10.255 tempat tidur isolasi yang tersedia, sebanyak 6.500 yang digunakan. Pada 14 Februari 2021, sebanyak 11.541 tempat tidur isolasi yang disiagakan, terisi 6.767 unit.
Memasuki akhir Februari 2021, tepatnya tanggal 21, sebanyak 6.794 tempat tidur isolasi terisi dari 11.691 tempat tidur isolasi yang tersedia. Tanggal 28 Februari 2021, 11.749 tempat tidur isolasi yang tersedia hanya digunakan 6.457 unit.
Sepekan di bulan Maret 2021, jumlah tempat tidur isolasi yang disediakan yaitu 12.001, terpakai 6.671 unit. Dan pada 12 Maret 2021 sebanyak 12.711 tempat tidur isolasi yang tersedia, terpakai 6.959 unit.
Advertisement