Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ikut buka suara terkait wacana impor 1 juta ton beras. Ia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghentikan impor beras ke Tanah Air.
"Pak Presiden yth. Mohon stop impor beras, masyarakat masih ada yg panen, panen juga berlimpah," tulis Susi melalui akun Twitter miliknya @susipudjiastuti pada Selasa (16/3/2021).
Advertisement
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu juga meminta Jokowi untuk mendukung Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, agar hal tersebut tidak dilakukan.
"Mohon berikan dukungan kpd Pak Kabulog untuk tidak melakukan impor. Juga melarang yg lain. @jokowi @KemenBUMN @kementan @Kemendag," ungkap Susi.
Sebelumnya, Budi Waseso berjanji akan menyerap produksi beras petani lokal demi memenuhi kebutuhan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Sebelumnya, pemerintah dilaporkan merencanakan impor beras sebanyak satu juta ton.
Menurut pria yang disapa Buwas tersebut, Bulog belum tentu akan melaksanakan penugasan impor beras, mengingat saat ini memasuki masa panen raya padi atau beras di seluruh Indonesia.
"Walau kami mendapat tugas impor satu juta ton, belum tentu kami laksanakan, karena kami tetap prioritaskan produk dalam negeri sekarang yang mencapai masa puncak panen raya," tegas Budi Waseso.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Buwas Soal Impor Beras 1 Juta Ton: Belum Tentu Kami Laksanakan
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso berjanji akan menyerap produksi beras petani lokal demi memenuhi kebutuhan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Ini sebelum melaksanakan penugasan impor beras sebanyak satu juta ton.
"Prinsipnya kami utamakan produksi dalam negeri untuk penyerapan CBP," kata Budi Waseso dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI seperti melansir Antara di Jakarta, Senin (15/3/2021).
Dia menegaskan hingga hari ini Bulog bersama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) masih terus menyerap produksi gabah dan beras dalam negeri di seluruh Indonesia.
Bahkan menurut Budi Waseso yang akrab disapa Buwas, Bulog belum tentu akan melaksanakan penugasan impor beras, mengingat saat ini memasuki masa panen raya padi atau beras di seluruh Indonesia.
"Walau kami mendapat tugas impor satu juta ton, belum tentu kami laksanakan, karena kami tetap prioritaskan produk dalam negeri sekarang yang mencapai masa puncak panen raya," tegas Budi Waseso.
Advertisement
Kondisi Stok Beras
Per 14 Maret 2021 total stok beras yang tersedia di gudang Bulog mencapai 883.585 ton dengan rincian 859.877 ton merupakan stok CBP, dan 23.708 ton stok beras komersial.
Stok tersebut dinilai cukup untuk kebutuhan penjualan, Program KPSA dan tanggap darurat bencana sesuai dengan kebutuhan Perum Bulog.
Bahkan dari jumlah stok CBP yang ada saat ini, Budi Waseso mengungkapkan terdapat beras turun mutu eks impor tahun 2018 sebanyak 106.642 ton dari total impor beras tahun 2018 sebanyak 1.785.450 ton.
Budi Waseso menyebut beras yang sudah dalam masa simpan tahunan keseluruhannya berjumlah 461 ribu ton.
Sementara beras sisa impor tahun 2018 yang masih tersedia di gudang Bulog yaitu 275.811 ton, dengan sebanyak 106.642 ton di antaranya mengalami turun mutu.
Sebelumnya pemerintah berencana melakukan impor beras sekitar satu juta ton pada awal tahun 2021. Jumlah tersebut dialokasikan untuk penyediaan CBP sebanyak 500 ribu ton, dan kebutuhan Perum Bulog sebanyak 500 ribu ton dengan memperhatikan serapan produksi padi nasional.