Joe Biden Tetap Dukung Pasangan LGBT Meski Vatikan Menolak

Joe Biden merupakan presiden AS yang beragama Katolik. Ia tetap pro-LGBT meski Vatikan menolak.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 17 Mar 2021, 09:06 WIB
Kamala Harris menjadi wapres AS terpilih mendampingi Joe Biden, presiden AS terpilih 2020 | instagram.com/kamalaharris

Liputan6.com, Washington, DC - Gedung Putih menyatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tetap pro-LGBT meski Vatikan menolak mendukung. Presiden Biden merupakan penganut agama Katolik. 

Meski Paus Fransiskus dikenal lebih toleran kepada kelompok LGBT, ia mengeluarkan pernyataan pendeta tidak bisa memberikan restu untuk hubungan sesama jenis karena dianggap dosa.

Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, berkata Presiden Biden akan terus mendukung hubungan sesama jenis. Posisi itu disebut sudah dipegang Biden sejak lama.

"Saya tidak berpikir ia (Presiden Biden) memiliki respons pribadi ke Vatikan ... Ia terus percaya dan mendukung hubungan sesama jenis, seperti yang anda ketahui, dan ia telah lama memegang posisi tersebut," ujar Psaki dalam konferensi pers, Senin 15 Maret 2021.

Di AS, kebijakan Partai Demokrat dikenal sangat pro-LGBT ketimbang Partai Republik, meski Donald Trump juga mendukung LGBT walau berasal dari Partai Republik.

Ketika pernikahan sesama jenis disahkan pada 2015, Joe Biden turut merayakannya di Gedung Putih bersama Presiden Barack Obama.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Keputusan Vatikan

Ilustrasi pasangan lesbian. Mahkamah Agung melarang pegawai dipecat atas basis LGBT. Dok: Pixabay

Gereja Katolik menyatakan ketidakmampuan mereka untuk untuk memberkati pernikahan sesama jenis, demikian disampaikan oleh otoritas Vatikan.

"Tidak mungkin" bagi Tuhan untuk "memberkati dosa", kata Kongregasi Doktrin Iman (CDF) pada Senin (15/3).

Tapi CDF mencatat "elemen positif" dalam hubungan sesama jenis.

Pada bulan Oktober, Paus Fransiskus mengatakan dalam sebuah film dokumenter bahwa menurutnya pasangan sesama jenis harus diizinkan untuk memiliki pengakuan "persatuan sipil" -- tercatat dan diakui negara.

Dalam Gereja Katolik, berkat diberikan oleh seorang pendeta atau pendeta lain atas nama Gereja, demikian dikutip dari laman BBC, Selasa (16/3/2021).

Pada Senin (15/3), Paus Fransiskus menyetujui tanggapan CDF, dengan mengatakan itu "tidak dimaksudkan sebagai bentuk diskriminasi yang tidak adil, melainkan pengingat akan kebenaran ritus liturgi".

Beberapa paroki dalam beberapa bulan terakhir, termasuk di Jerman dan AS, telah mulai memberikan berkat kepada orang-orang yang memiliki hubungan sesama jenis sebagai cara untuk menyambut umat Katolik gay di gereja.

Tanggapan CDF adalah sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepadanya: "Apakah Gereja memiliki kekuatan untuk memberikan berkat kepada persatuan orang-orang yang berjenis kelamin sama?".

CDF Vatikan mencatat bahwa pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita adalah sakramen dan oleh karena itu berkat tidak dapat diberikan kepada pasangan sesama jenis.


Reaksi

Calon menhub AS Pete Buttigieg dan suaminya Chasten. Dok: AP Photo/Matt Rourke

Sebagai tanggapan yang menantang, orang-orang memposting foto dari pernikahan sesama jenis - termasuk Chasten Buttigieg, suami dari kandidat presiden AS 2020 Pete Buttigieg.

Kelompok-kelompok Katolik progresif juga mengungkapkan keprihatinan mereka atas deklarasi Vatikan.

Charlotte Clymer, dari Catholics for Choice, men-tweet: "Menjadi LGBTQ bukanlah sebuah pilihan. Orang-orang LGBTQ dibuat dengan luar biasa oleh Tuhan. Kita dilahirkan dengan cara ini dan begitu sempurna, terlepas dari apa yang mungkin diklaim oleh Vatikan atau otoritas agama lainnya."

Dan Francis DeBernardo, direktur eksekutif dari kelompok gay Catholic New Ways Ministry, mengatakan Vatikan "tidak mengejutkan, tetapi tetap mengecewakan".

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya