Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI siap mendukung perayaan mudik Lebaran tahun ini. Pertanyaan ini disampaikan langsung oleh VP Public Relations KAI, Joni Martinus.
"KAI siap untuk melayani pelanggan pada kegiatan mudik (2021)," ungkap dia saat dihubungi Merdeka.com, Selasa (16/3/2021).
Advertisement
Joni menjelaskan, pada prinsipnya perseroan siap untuk melayani pelanggan pada setiap waktu termasuk saat perayaan mudik Lebaran tahun ini. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat sesuai aturan pemerintah yang berlaku.
"Penerapan (protokol kesehatan) baik saat dalam perjalanan maupun saat berada di stasiun," bebernya.
Dia bilang, untuk memastikan implementasi protokol kesehatan berjalan dengan baik di moda kereta api, KAI akan mematuhi seluruh aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Selain itu, pihaknya juga akan menggandeng sejumlah stakeholders terkait lainnya.
"Dalam hal ini Satgas Covid-19 dan Kementerian Perhubungan," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menhub Tak Melarang Mudik
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pemerintah tidak akan melarang masyarakat untuk mudik tahun ini, meski pandemi Covid-19 masih melanda tanah air.
Namun demikian, pihaknya akan menyiapkan pelaksanaan mudik yang lebih ketat dan memfokuskan tracing terhadap mereka yang hendak bepergian.
"Untuk mudik 2021, pada prinsipnya pemerintah melalui Kemenhub tidak melarang. Kami akan berkoordinasi dengan Gugus Tugas (Covid-19) bahwa mekanisme mudik itu kita atur bersama dengan pengetatan dan tracing terhadap mereka yang mudik," ujar Menhub dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Selasa (16/3/2021).
Menhub melanjutkan, menjelang mudik, dipastikan jumlah angkutan yang melintas mengalami lonjakan. Khusus untuk tahun ini, ada beberapa faktor yang mendasari prediksi tersebut.
Seperti, hadirnya vaksin yang meningkatkan kepercayaan diri masyarakat untuk bepergian. Kemudian, tes GeNose yang dipasang di stasiun kereta api dengan harga murah juga membuat masyarakat ingin melakukan perjalanan jauh.
"Oleh karena itu protokol kesehatan harus terus ditegakkan. Kita juga antisipasi terhadap bencana alam dan kondisi cuaca," ujar Menhub.
Sulaeman
Merdeka.com
Advertisement