Orang-orang memberi hormat tiga jari selama pemakaman Khant Ngar Hein di Yangon, Myanmar, Selasa (16/3/2021). Khant Ngar Hein, seorang mahasiswa kedokteran berusia 18 tahun ditembak di dadanya pada hari Minggu, 14 Maret di Tamwe, Yangon oleh pasukan keamanan selama protes anti-militer. (AP Photo)
Mahasiswa kedokteran berduka ketika yang lain memberi hormat tiga jari selama pemakaman Khant Ngar Hein di Yangon, Myanmar, Selasa (16/3/2021). Khant Ngar Hein, mahasiswa kedokteran berusia 18 tahun ditembak di dadanya di Tamwe, Yangon oleh pasukan keamanan selama protes anti-militer. (AP Photo)
Anggota keluarga Khant Ngar Hein berduka saat pemakamannya di Yangon, Myanmar, Selasa (16/3/2021). Khant Ngar Hein, mahasiswa kedokteran berusia 18 tahun ditembak di dadanya di Tamwe, Yangon oleh pasukan keamanan selama protes anti-militer. (AP Photo)
Ibu Khant Ngar Hein menangis saat pemakamannya di Yangon, Myanmar, Selasa (16/3/2021). Khant Ngar Hein, mahasiswa kedokteran berusia 18 tahun ditembak di dadanya di Tamwe, Yangon oleh pasukan keamanan selama protes anti-militer. (AP Photo)
Mahasiswa kedokteran memberikan hormat tiga jari saat pemakaman Khant Ngar Hein di Yangon, Myanmar, Selasa (16/3/2021). Khant Ngar Hein, seorang mahasiswa kedokteran berusia 18 tahun ditembak di dadanya di Tamwe, Yangon oleh pasukan keamanan selama protes anti-militer. (AP Photo)
Foto Khant Nyar Hein terlihat saat pemakamannya di Yangon, Myanmar, Selasa (16/3/2021). Khant Ngar Hein, seorang mahasiswa kedokteran berusia 18 tahun ditembak di dadanya di Tamwe, Yangon oleh pasukan keamanan selama protes anti-militer. (AFP/STR)
Ibu Khant Ngar Hein menangis saat pemakamannya di Yangon, Myanmar, Selasa (16/3/2021). Khant Ngar Hein, mahasiswa kedokteran berusia 18 tahun ditembak di dadanya di Tamwe, Yangon oleh pasukan keamanan selama protes anti-militer. (AFP/STR)