Harga Minyak Tergelincir Imbas Pemulihan Ekonomi Eropa Kian Tak Pasti

Harga minyak turun pada hari Selasa, memperpanjang penurunan menjadi tiga hari berturut-turut

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 17 Mar 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi Harga Minyak

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak turun pada hari Selasa, memperpanjang penurunan menjadi tiga hari berturut-turut, karena meningkatnya stok di Amerika Serikat menambah risiko pemulihan permintaan setelah negara-negara termasuk Jerman dan Prancis menghentikan vaksinasi COVID-19.

Dikutip dari CNBC, Rabu (17/3/2021), harga minyak Brent turun 49 sen menjadi menetap di USD 68,39 per barel. Minyak mentah AS turun 59 sen, atau 0,9 persen menjadi USD 64,80 per barel.

Jerman, Prancis, dan Italia berencana untuk menangguhkan suntikan AstraZeneca COVID-19 setelah laporan kemungkinan efek samping yang serius, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan tidak ada kaitan yang pasti dengan vaksin tersebut.

Langkah-langkah ini memperdalam kekhawatiran tentang lambannya vaksinasi di Uni Eropa, yang dapat menunda pemulihan ekonomi dari pandemi di salah satu daerah yang paling terpukul.

Pandemi meredupnya permintaan minyak tetapi harga telah pulih ke tingkat yang terlihat sebelum krisis kesehatan global, hanya untuk dibatasi karena peluncuran vaksinasi lambat di sebagian besar negara.

Di Amerika Serikat, stok juga meningkat karena "pembekuan besar" bulan lalu yang menghentikan operasi penyulingan yang membutuhkan waktu untuk kembali sepenuhnya.

"Arah jangka pendek akan ditentukan oleh laporan inventaris mingguan AS," kata analis PVM dalam sebuah catatan, menambahkan kekuatan dolar terhadap mata uang lain membebani harga minyak.

American Petroleum Institute, sebuah kelompok industri, akan melaporkan tingkat tumpukan stok minyak mentah pada hari Selasa, diikuti oleh angka resmi dari Departemen Energi pada hari Rabu, dengan analis mengharapkan kenaikan seminggu lagi.

Persediaan minyak mentah meningkat 12,8 juta barel dalam sepekan hingga 5 Maret, bertentangan dengan ekspektasi analis untuk kenaikan kurang dari 1 juta barel. HAl ini menjadi sentimen akhir harga minyak.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Awas, Harga Minyak Berpotensi Naik Minggu Ini

Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Harga minyak mentah Brent turun pada hari Jumat tetapi masih di dekat USD 70 per barel karena pengurangan produksi oleh produsen minyak utama membatasi pasokan. Di sisi lain, sentimen juga datang dari optimisme tentang pemulihan permintaan sumber daya di paruh kedua tahun ini juga memberikan dukungan.

Diktuip dari CNBC, Sabtu (13/3/2021), harga minyak mentah berjangka Brent untuk Mei tergelincir 13 sen, atau 0,2 persen menjadi USD 69,50 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk April berada di USD 65,88 per barel, turun 14 sen, atau 0,26 persen.

Harga minyak Brent bulan depan berada di jalur untuk membukukan kenaikan mingguan untuk minggu kedelapan setelah menyentuh tertinggi 13 bulan pada hari Senin menyusul serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi.

Sentimen juga didukung oleh keputusan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC +, awal bulan ini yang sebagian besar menahan pengurangan produksi pada bulan April.

Investor telah memompa dana ke dalam komoditas seperti minyak karena ekspektasi pemulihan permintaan pada paruh kedua tahun ini karena ekonomi global tumbuh sementara peluncuran vaksin. Hal ini memungkinkan lebih banyak orang untuk melakukan perjalanan musim panas ini.

“Dengan asumsi program vaksinasi berhasil, kami memperkirakan permintaan minyak yang terpendam akan dirilis musim panas ini selama musim mengemudi di AS dan Eropa,” kata analis FGE dalam sebuah catatan.

Analis RBC Capital mengatakan fundamental untuk bensin musim panas adalah yang paling bullish dalam hampir satu dekade.

"Kami pikir ini akan mendukung seluruh kompleks minyak musim panas ini dan seterusnya," tambahnya.

Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar dunia, mengalami penarikan besar-besaran pada stok bensin AS minggu lalu karena badai musim dingin di Texas mengganggu produksi penyulingan.

OPEC pada Kamis mengatakan pemulihan permintaan minyak akan difokuskan pada paruh kedua tahun ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya