Liputan6.com, Jakarta - Kontrak pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas) tahap II tahun 2021 kembali ditandatangani. Pada tahap kedua total kontrak yang ditandatangani senilai Rp137,13 miliar untuk membangun 15.440 sambungan rumah (SR).
Rinciannya, untuk pembangunan jargas di Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang sebanyak 8.541 sambungan rumah (SR) senilai Rp66,283 miliar dan jargas di Kabupaten Banyuasin sebanyak 6.899 SR senilai Rp70,85 miliar.
Advertisement
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Noor Arifin Muhammad menekankan, agar para Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) menjaga sisi teknis, administratif, etis atau integritas dalam setiap kegiatan, termasuk pembangunan jargas.
"Dengan penandatanganan kontrak tahap II ini, berarti tinggal kontrak tahap III yang belum diteken. Kontrak tahap III terdiri dari 3 paket yaitu Kabupaten Wajo dan Kabupaten Banggai, Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Lamongan, serta Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang," katanya di Jakarta, Rabu (17/3).
Sebelumnya, kontrak pembangunan jargas tahap I telah ditandatangani pada Rabu (10/3), dilakukan senilai Rp467,791 miliar. Kontrak yang ditandatangani pada tahap I berjumlah 5 paket dengan jumlah sambungan rumah sebanyak 60.875 SR. Total SR yang akan dibangun tahun 2021 sebanyak 120.776 SR di 21 kabupaten/kota.
Program jargas telah dilaksanakan Kementerian ESDM c.q Ditjen Migas sejak tahun 2009 dan sampai dengan saat ini total telah terpasang 535.555 SR. Target pembangunan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga berdasarkan RPJMN sebesar 4 juta SR pada tahun 2024. Jargas yang dibangun pada tahun ini seharusnya dilaksanakan pada tahun 2020, namun anggarannya direalokasi untuk penanganan Covid-19.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
PGN Telah Pasang 537 Ribu Jargas Rumah Tangga, Tersebar dari Aceh hingga Papua
Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Suko Hartono membeberkan realisasi Jaringan Gas Bumi Rumah Tangga (jargas) pada tengah 2020. Saat ini, jargas yang sudah terpasang sebanyak 127.684 dari total target 316 ribu saluran rumah tangga (SR). Sementara dari total keseluruhan mulai dari 2009 hingga 2019 telah mencapai 537.936 saluran rumah tangga.
“Sampai saat ini pelaksanaan penugasan jargas melalui PGN sebagai sub-holding gas pada periode 2009 sampai 2019 telah mencapai 537.936 sambungan rumah tangga,” ujar Suko dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Senin (7/6/2020).
Namun demikian, lanjut Suko, jargas PGN sudah tersebar di 17 provinsi dari 34 provinsi atau sekitar 50 persen yang membentang dari Aceh hingga Papua.
“Jadi kurang lebih 50 persen. Untuk kabupaten dan kota, 60 dari 514 kurang lebih 10-11 persen dan panjang jaringan infrastruktur yang terbangun adalah 3.838 km. Wilayahnya sudah membentang dari Aceh sampai Papua,"kata dia.
Sementara untuk 2020, jargas sudah menjangkau 23 kabupaten/kota dengan 127.684 SR. Jargas ini penggunaan TKDN sampai dengan 70 persen dan menyerap tenaga kerja lokal sekitar 39 ribu orang.
Kemudian, realisasi jargas untuk 2020 yakni sebanyak 127.864 SR dari target 2020 316 ribu SR senilai Rp 1,4 triliun.
“Tahun 2020 direncanakan 316 ribu SR dengan biaya Rp 3,5 triliun, realisasinya hanya 127.864 SR yang dibiayai APBN dengan biaya kurang lebih Rp 1,4 triliun,” jelas Suko.
Advertisement